
Penampilan Tari Jejer Gandrung dari Paguyuban Ikawangi Kukar.(Andri Wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Ratusan masyarakat Tenggarong antusias menyaksikan Kirab Budaya Daerah yang merupakan rangkaian Kukar Festival Budaya Nusantara (KFBN), yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Kukar di Depan Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Sabtu (19/7/2025). Sejak pagi, masyarakat berkumpul dan mengadakan momen setahun sekali ini.
Kegiatan itu menampilkan beragam kesenian dari berbagai daerah di Indonesia termasuk dari Kukar. Ada yang menarik dari kegiatan ini adalah penampilan tari jejer gandrung dari Ikatan Keluarga Besar Banyuwangi (Ikawangi) Kukar, dengan musik yang khas osing dan penari yang enerjik membuat masyarakat kagum dan terhibur.
Salah satu masyarakat bernama Eni dari Tenggarong, mengakui bahwa kegiatan seperti ini sangat ditunggu tunggu oleh masyarakat Tenggarong. Karena banyak kesenian yang datang dari berbagai daerah di Indonesia menampilkan ciri khas mereka di Kirab Budaya Daerah ini.
"Kami masyarakat Tenggarong merasa terhibur dengan adanya Kirab Budaya Daerah, tidak perlu jauh jauh kelurahan daerah untuk menyaksikan kesenian dan kebudayaan semua ada di kegiatan ini." ungkapnya
Selain masyarakat umum, juga ada para pelajar yang tak mau ketinggalan menyaksikan kirab ini. Banyak inspirasi yang di dapatkan dari penampilan masing-masing peserta kirab. Ada kesenian dari Bali, NTT, Kalimantan Selatan dan Kukar sendiri.
Ketua Ikawangi Kukar Rosid mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah memberikan kesempatan kepada Ikawangi untuk ikut serta dalam acara Festival Budaya Nusantara (FKPN).
"Ini merupakan bentuk apresiasi yang luar biasa, sekaligus menjadi suntikan semangat bagi teman-teman di Ikawangi dan di paguyuban agar terus berkreasi ke depannya." ujarnya
Dalam setiap event Ikawangi selalu menampilkan tarian terbaik khas Banyuwangi yakni jejer gandrung. Tarian ini biasanya dipersembahkan untuk menyambut tamu yang datang.
"Kami aktif terlibat dalam berbagai kegiatan budaya. Untuk pengembangannya, terutama dalam seni tari, kami memiliki sanggar seni bernama Terta Wangi yang berarti “air wangi atau harum”. Di sana kami memiliki alat-alat kesenian yang cukup lengkap. Sanggar ini terbuka bagi siapa saja, tanpa membedakan latar belakang," ungkapnya. (dri)