• Selasa, 16 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Produk yang dipasarkan Muhammad Anordy, bisnis online jadi trend ditengah perkembangan digitalisasi.(Achmad Rizki/kutairaya).


TENGGARONG (KutaiRaya.com) Berbisnis fashion secara online memiliki peluang sangat menjanjikan untuk meraub keuntungan. Hal itu dirasakan Afiliattor Muhammad Anordy pemilik akun Subcbro Tenggarong.
Ia mengatakan, penjualan produk secara online ini memiliki potensi besar. Ini karena sudah zamannya memasuki era modern digitalisasi.

"Masyarakat atau konsumen saat ini tak mau repot. Cukup pesan lewat HP, lihat deskripsi dan rating produk, jika konsumen itu tertarik pasti dibeli," kata Muhammad Anordy pada Kutairaya, Kamis (17/7/2025).

Dalam sebulan, ia mengaku bisa mendapatkan hasil dari penjualan online itu mencapai Rp 3 juta. Sementara barang yang dijual ini produk fashion mulai dari baju, celana, kemeja, sepatu, kaos kaki dan lainnya.

"Saya ini hanya menjualkan produk orang lain secara online, jadi saya berbisnis tanpa modal. Setiap produk yang keluar mendapatkan fee dari tokonya," sebutnya.

Menurutnya, penjualan secara online ini pasarnya lebih luas. Seluruh kalangan bisa terjaring dan bisa melihat produk yang dipasarkan.

"Saya bermain Afliatte sejak 2022 lalu hingga saat ini," ungkapnya.

Ia menyebutkan, penghasilan yang diperoleh dari afillatte ini dapat menambah nilai pendapatannya. Afilatte ini hanya sampingan, sementara untuk pekerjaan utama di salah satu perusahaan.

Hal senada juga disampaikan oleh pedagang pakaian di pasar Lapangan Pemuda Yuliana Rosita. Ia menyebutkan, penjualan secara online harus dilakukan. Kalau hanya mengharapkan penjualan secara offline tak bisa berjalan.
"Penjualan secara online ini penjualan yang tak terlihat pembelinya, tapi kita masih mendapatkan uang," sebut Yuliana Rosita.

Ia mengaku, penjualan secara online dilakukan sejak 2024 lalu, pasca direlokasi pedagang dari pasar Tangga Arung ke Lapangan Pemuda.

"Penjualan secara offline ini rata rata hanya Rp 200 ribu, sedangkan ditambah dengan online bisa mencapai Rp 500 ribu," ujarnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar Sayid Fhatullah menjelaskan, sudah saatnya para pedagang melakukan penjualan secara online. Karena ini simple, pasti dan tak memerlukan wadah yang luas.

"Di rumah saja bisa kita berjualan, terpenting cara pemasaran kita terhadap suatu produk," jelas Sayid Fhatullah.

Meskipun masih ada pedagang berjualan secara offline, tapi mereka juga harus memperbaiki sistem pemasaran dengan berjualan online.

Pihaknya mengapresiasi kepada pedagang yang telah melakukan penjualan secara online. Hal ini bagian dari kreativitas mereka, dalam mengembangkan usahanya. (ary)



Pasang Iklan
Top