• Selasa, 16 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Flayer Lanjong Art Festival, Habis Barat Terbitlah Timur (Istimewa)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Event bertaraf internasional, Lanjong Art Festival dengan tema "Habis Barat Terbitlah Timur" bakal menghibur masyarakat Kukar yang akan digelar di Ladang Budaya (Ladaya) Tenggarong, pada 22-27 Agustus 2025. Event ini digelar oleh Yayasan Lanjong Indonesia.

Direktur Lanjong Art Festival, Mimi Nuryanti menjelaskan bahwa Lanjong Art Festival sebuah festival seni pertunjukan kontemporer, yang dihelat per dua tahun sekali.

"Tahun ini kita sudah ke tujuh kalinya dilaksanakan bertempat di Ladaya, Kalau core-nya sendiri dari Lanjong Art Festival kali ini terdiri dari empat mata program besar." kata Mimi Nuryanti kepada KutaiRaya.com Kamis (17/7/2025).

Untuk program yang pertama itu kompetisi teater se-Indonesia. Sebelumnya sudah dilakukan kurasi dari bulan Maret lalu dan sudah mendapatkan 10 kelompok terpilih yang akan hadir dari seluruh Indonesia, ada yang dari Jakarta, Kerawang, Banten, Palu, Jogja, kemudian dari Samarinda, terus dari Bandung,

"Jadi ada 10 kelompok itu mereka akan berkompetisi di Ladaya." tegasnya.

Kemudian selain kompetisi, Lanjong Art Festival juga ada eksebisi. eksebisi itu program pertunjukan yang dibawakan oleh seniman-seniman maestro, baik dari dalam maupun dari luar.

"Nanti kita ada pertunjukan dari Teater Satu Lampung, Teater Ngaus Art dari Pasik Malaya, lalu Komunitas Payung Hitam yang dari dalam, ada Tari Kontemporer, ada Seniman Ari Ersandi, ada Odah Kamina. Kemudian kalau untuk teman-teman seniman dari luar, kita ada, akan ada seniman dari Brazil, Jepang, Singapura, Malaysia, Amerika." sebutnya.

Selanjutnya, ada program workshop seni pertunjukan dan juga ada diskusi kebudayaan.

Ia menambahkan, bahwa sebelumnya Lanjong Indonesia ada audiensi dengan Bupati Kukar dr. Aulia Rahman. Dan Alhamdulillah beliau menyambut baik dan berkomitmen untuk memberikan dukungan juga bagi kegiatan ini. Dan tentunya juga dukungan dari Dana Indonesiana RPDP, Kemenkeu Republik Indonesia.

Mimi Nuryanti mengungkapkan bahwa, pelaksanaan eveent tahun ini ada perbedaan dari tahun sebelumnya. Dimana sebelumnya melibatkan juga kompetisi musikalisasi puisi dan juga tari kontemporer, tapi tahun ini spesifik berkonsentrasi untuk kompetisinya, spesifik berkonsentrasi pada pertunjukan teater,

"Karena, kita membaca bahwa festival yang secara khusus menyelenggarakan kompetisi di teater itu nyaris tidak ada di belakangan ini. Atau kalaupun ada itu skalanya kecil dan tidak terlalu terdengar begitu." ujarnya.

Jadi Lanjong Art Festival mau konsen di penguatan ekosistem teater, dan mungkin tahun-tahun berikutnya akan lebih spesifik bekerja di pengembangan ekosistem teater.

Sementara, kalau di eksebisinya tetap lintas multidisiplin. Jadi seniman-seniman yang tampil itu random (acak). Ada seniman teaternya, ada seniman musik, ada seniman tari dan kemudian juga rupa. Tapi kalau untuk yang berkaitan dengan kompetisi lalu workshop itu fokuskan pada penguatan kapasitas berteater.

Salah satu peserta yang akan tampil, yakni Teater Mahakam. Mereka merupakan embrio dari Teater Suluh yang dimotori oleh (Alm), Drs.H.Syamsul Khaidir. Nama Teater Mahakam diberikan oleh lbu H.Rusli yaitu istri dari Kepala Departemen Penerangan Samarinda dan juga merupakan ketua Teater Mahakam yang pertama.

Ia menambahkan bahwa event ini dibuka untuk umum, setiap harinya akan ada pertunjukan yang menarik khusnya setiap malam, dari tanggal 22 sampai tanggal 27 Juli, open for public dan gratis, bisa diakses oleh semua masyarakat. Pada tanggal 26 akan ada Mawang, seorang musisi yang cukup familiar di kalangan pemuda, tanggal 27 juga akan ada penampilan dari Panji Sakti. (dri)



Pasang Iklan
Top