• Kamis, 18 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Disdikbud Kutai Kartanegara



Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Siti Khoiriyah.(Foto: Achmad Nizar/Kutairaa)


TENGGARONG, (Kutairaya.com): Sekolah Dasar Negeri (SDN) 028 Tenggarong menerapkan Muatan lokal (Mulok) Bahasa Kutai ke Kurikulum Merdeka sejak 2024, hal ini menjadi bukti nyata bahwa SDN 028 berupaya melestarikan bahasa dan budaya Kutai di lingkungan sekolah.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SDN 028 Tenggarong, Siti Khoiriyah mengatakan, Mapel bahasa Kutai dilakukan setiap ahri Jumat selama 2 jam. Materi yang diberikan berasal dari buku yang berbentuk file, dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar.

“Mapel bahasa Kutai sudah kita ajarkan dari kelas 1 hingga kelas 4 di SDN 028 Tenggarong,yang dilakukan setiap jumat,matri yangdiajarkan seperti bekesah,betarsul,becarangan dan beberapa bab lainnya,”ujar Siti Koiriyah pada Kutairaya.com,Selasa 15 Juli 2025

Ia menyampaikan Mulok bahasa Kutai ini sagat disenangi dengan siswa,terutama berasal dari suku Kutai,tapi pihaknya menyebutkan terdapat tantangan dalam mengajar Mulok tersebut, yakni keterbatasan guru.

"Saya bukan berasal dari Kutai, jadi sebelum mengajar saya harus belajar dulu, ketika ada pertanyaan dari siswa yang belum tau jawabannya, berarti jawabannya akan menunggu nantinya, karena kita tak mungkin memberi jawaban yang kita sendiri belum yakin jawaban itu benar,” ungkapnya.

Ia mengaku dapat dukungan atau bentuk perhatian yang diberikan dari pemerintah melalui Disdikbud Kukar dengan menyediakan buku berbentuk file, dan pelatihan terkait bahasa Kutai untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) guru

"Mungkin tahun ini akan diberikan bku dengan berbentuk fisik,kemudian karena rata rata di sekolah mayoritas kutai,jadi mereka sangat senang,walaupun begitu yang bukan berasal dari kutai,mereka mendapatkan pengetahuan baru,"tambahnya

Ia menjelaskan Mulok tersebut sangat berdampak positif bagi siswa,selain siswa semakin mencintai budaya Kutai, siswa juga termotivasi untuk mengikuti lomba budaya seperti lomba betarsul.

"Sebelumnya ada temen mereka yang menang dalam lomba betarsul, dari situ merek termotivasi untuk mengiuti lomba seperti itu," jelasnya

Sementara itu,Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar Puji utomo mengatakan mengapresiasi kepada sekolah yang menerapkan Mulok Bahasa Kutai.

"Itu bagus sekali untuk mengenalkan bahasa Kutai,yang selama ini sudah tercampur dengan bahasa lain seperti tercampur bahasa indonesia,melayu bahkan banjar,"katanya.

Ia menjelaskn bahasa Kutai sendiri memiliki berbagai jenis, seperti bahasa Kutai Tenggarong, Muara Muntai, Kota Bangun, Sebulu dan lainnya. Untuk itu pihaknya mengaku telah memberikan pelatihan atau pembinaan untuk meningkat kan SDM guru dalam Mulok Kutai

"Tentu saja kedepannya Mulok Bahasa Kutai ini bisa berkembang terus,"tutupnya. (*zar/adv)



Pasang Iklan
Top