Toko Sumber Ilmu Jalan Maduningrat Tenggarong (Achmad Rizki/Kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Memasuki tahun ajaran baru 2025/2026, sejumlah pedagang perlengkapan sekolah di Tenggarong alami peningkatan omset. Salah satu toko buku Sumber Ilmu di Jalan Maduningrat, Tenggarong.
Muhammad Adrianto Ramadani, pemilik Toko Buku Sumber Ilmu menjelaskan, peningkatan omset ini dirasakan sejak 3 hari menjelang anak anak masuk sekolah.
"Hari ini (14/7/2025) anak anak baru masuk sekolah. Mulai 3 hari sebelumya penjualan peralatan sekolah mengalami peningkatan, kisaran Rp 7-10 juta," kata Muhammad Adrianto Ramadani pada Kutairaya, Senin (14/7/2025).
Kebutuhan anak sekolah yang banyak dibeli seperti buku tulis, alat tulis, tempat alat tulis, sampul buku, dan lainnya. Harga dari produk itu juga bervariatif, tergantung dari model atau jenis produk tersebut.
"Kita menyediakan perlengakapan sekolah. Sehingga pembeli yang datang tak kecewa," ucapnya.
Ia mengaku, penjualan perlengkapan sekolah saat hari biasa sangat minim. Dalam sehari pendapatan yang diperoleh hanya sekitar Rp 1 juta, dan kondisi berbeda saat tahun ajaran baru yang selalu banyak permintaan pasar.
"Tapi kalau dibandingkan tahun ajaran baru saat ini dengan tahun lalu jelas berbeda. Untuk tahun lalu tingkat keramaian mulai dirasakan sejak 2 pekan menjelang anak masuk sekolah,"katanya.
PEDAGANG PAKAIAN
Hal yang sama juga dirasakan para pedagang pakaian di Pasar Lapangan Pemuda Tenggarong. "Satu pekan menjelang anak masuk sekolah penjualan meningkat, khususnya untuk mencari seragam sekolah." Kata pemilik Toko Rina Sya’ban, Rina Rufida.
"Dalam satu hari omset penjualan bisa mencapai Rp10 juta. Ini dirasakan hanya selama 1 pekan saja," kata Rina Rufida.
Berbagai jenis seragam sekolah yang dijual diantaranya, baju putih untuk tingkat Sekolah Dasar, SMP, SMA baik itu laki laki dan perempuan. Celana atau rok SD, SMP dan SMA, baju pramuka dari SD, SMP dan SMA.
"Harga penjualan seragam sekolah ini berbeda beda, tergantung dari jenis kain dan bahan yang dijual. Mulai dari Rp 70-150 ribu," ungkapnya.
Menurutnya, momen tahun ajaran baru ini merupakan kesempatan pedagang untuk mencari pundi pundi rupiah. "Kalau hari biasa omset penjualan hanya Rp 200-300 ribu per hari, itu pun tak menentu terkadang tak ada pembeli," ujarnya.
Ia merasa senang dan menyampaikan rasa syukur atas momen atau kesempatan tahun ajaran baru ini. Toko pakaian Rina Sya