Sampah hanyut di aliran Sungai Mahakam (Achmad Rizki/Kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Permukaan Sungai Tenggarong dipenuhi sampah. Sampah yang didominasi plastik itu hanyut dikawasan Jalan Kartini-Panjaitan Tenggarong, Senin (14/7/2025), sekitar pukul 11.00 wita.
Salah satu warga Jalan Kartini Tenggarong, Muhammad Dani menjelaskan, fenomena ini sering terjadi terlebih ketika air sungai naik atau pasang. Sungai ini akan membawa tumpukan sampah dari mana saja dan ini lambat laun menimbulkan kerusakan pada lingkungan, khususnya di perairan Sungai Mahakam.
"Jika setiap orang sadar akan dampak dari membuang sampah, pastinya oknum masyarakat tak akan membuang sampah ke Sungai Mahakam," kata Muhammad Dani pada Kutairaya.
Sementara dampak yang dirasakan dari membuang sampah ke Sungai Mahakam ialah, air sungai tercemar, mengakibatkan banjir, hingga menjadi sumber penyakit.
Ia mengaku, masih menggunakan air Sungai Mahakam dalam aktivitas setiap harinya, seperti cuci pakaian, motor dan lainnya. Jika Sungai Mahakam ini tercemar, maka dapat mengancam kesehatan masyarakat yang menggunakan air Sungai Mahakam.
"Kami berharap, oknum masyarakat tak membuang sampah rumah tangganya ke Sungai Mahakam, terlebih bagi masyarakat yang bermukim di pinggir Sungai," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar Taufik menjelaskan, penanganan sampah memang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tapi untuk mengatasi sampah diperlukn keterlibatan dari masyarakat itu sendiri.
"Peran pemerintah daerah ini menyediakan fasilitas, agar sampah rumah tangga tak mencemari lingkungan," jelas Taufik.
Ia menyebutkan, secara rutin pemerintah daerah bersama pemerintah Kelurahan dan pemerhati sungai turut membersihkan Sungai Mahakam. Setiap membersihkan Sungai Mahakam memang terdapat sampah rumah tangga yang mengalir di Sungai Mahakam atau Tenggarong.
"Untuk menangani sampah, kita memerlukan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke Sungai Mahakam," sebutnya.
Menurutnya, membuang sampah ke Sungai Mahakam memberikan dampak besar terhadap lingkungan sekitar baik itu pencemaran air Sungai, banjir dan kesehatan.
Sementara indeks kualitas air Sungai Mahakam saat ini berada di tingkat 0,6 atau masih aman untuk digunakan atau dikonsumsi oleh masyarakat, tapi dengan diproses lebih lanjut.
"Kualitas air Sungai Mahakam dari hulu hingga hilir ini memang sudah tercemar. Tapi indeksnya masih aman untuk dikonsumsi jika diproses kembali," ujarnya.
Dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk saling menjaga lingkungan sekitar. Sehingga lingkungan itu terus bersih, aman dan sehat.
"Kesadaran masyarakat Kukar harus lebih ditingkatkan, terhadap membuang sampah pada tempatnya," pungkasnya. (ary)