• Sabtu, 06 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Kepala Bidang Perencanaan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kukar Syarifah Rosita.


TENGGARONG, (KutaiRaya.com)Angka pengangguran di Kutai Kartanegara mengalami kenaikan pada akhir tahun 2024,menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran dari 4,05 persen di tahun 2023 menjadi 4,11 di akhir tahun 2024.

Kepala Bidang Perencanaan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kukar Syarifah Rosita mnyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan upaya untuk menekankan angka pengangguran melalui berbagai program pelatihan kerja.

"Program pelatihan kerja yang berbasis kompetensi,seperti pelatihan operator alat berat,mekanik,security yang bersertifikat BNSP, " ujar Syarifah Rosita pada Kutairaya.com, Selasa (1/7/2025).

Ia mengatakan pelatihan tersebut diberikan gratis tanpa dipungut biaya, pihaknya juga memberikan berbagai fasilitas seperti makan dan tempat tinggal secara gratis,

"Jadi dijamin makannya, tempat tinggalnya, mereka fokus belajar dan praktek saja. Harapan kami masyarakat Kukar yang kita latih bisa memiliki daya saing dan kompetensi dipasaran, " ucapnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga terus melakukan pelatihan berbasis masyarakat, program ini menyasar ke ibu rumah tangga dan warga yang belum bekerja.

"Jadi kami melatih ibu ibu menjahit, tata boga, tata rias, terapis dan lainnya, "katanya.

Ia menjelaskan terdapat juga pelatihan khusus penyandang disabilitas yang diadakan 2-3 dalam setahun.

"Kami juga menyediakan pelatihan khusus bagi teman-teman disabilitas, dua sampai tiga kali dalam setahun,selain dilatih mereka juga kami beri bantuan alat kerja agar bisa langsung berwirausaha,"jelanya.

Target dari pelatihan ini adalah penganggur, setengah penggangur, serta msyarakat miskin yang sudah masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)."Harapannya apabila sudah dilatih mereka sudah bisa berwirausaha sehingga nantinya akan menciptakan lapangan kerja baru," tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa salah satu faktor tingginya angka pemgangguran berasal dari pencari kerja itu sendiri yang memilih milih pekerjaan.

"Salah satu faktornya dipicu oleh memilih milih pekerjaan yang berbasis pertambangan,dibanding dengan jumlah pekerja yang naik setiap tahun sementara jumlah lokernya tidak seimbang, " tambahnya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa bekerja sendiri untuk penanganan angka pengangguran, perlu kolaborasi dengan OPD yang lainnya

"Harapan kami tahun depan angka pengangguran dapat menurun, artinya Pemerintah sangat mensupport dengan memberikan anggaran yang cukup, " tutupnya. (*zar)



Pasang Iklan
Top