• Selasa, 16 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

DPRD Kalimantan Timur





JAKARTA (KutaiRaya.com) - Guna memastikan pengelolaan aset milik Pemprov Kaltim berjalan optimal, Komisi II DPRD Kaltim melakukan monitoring langsung ke Hotel Blue Sky Pandurata, Jakarta, Rabu (25/06/2025) lalu.

Kunjungan ini juga menjadi momentum evaluasi rencana bisnis 2025 serta bentuk sinergi antara legislatif dan pelaku usaha dalam meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan daerah.

"Kita menyambut semangat Gubernur kita untuk optimalisasi pendapatan, Kaltim ini termasuk pendapatan asli daerahnya itu setengah dari nilai APBD Kaltim. Salah satu sumber PAD yang selalu kita monitoring adalah pengelolaan aset-aset Pemprov Kaltim yang berada di luar daerah, salah satunya Hotel ini," ujar anggota Komisi II DPRD Kaltim Firnadi Ikhsan, Jumat (27/06/2025).

Firnadi mengatakan, hotel ini dulunya merupakan wisma dan dijadikan hotel Blue Sky Pandurata, yang terletak di daerah Jalan Abdurrahman Saleh Jakarta Pusat, dikerjasamakan melalui Perusda PT MBS dengan PT Blue Sky Hotel yang sudah berlangsung sejak tahun 2005.

"Kunjungan kemarin kita mengungkap atau menelusuri terkait dengan pendapatan yang dihasilkan dari pengelolaan aset bersama itu, jadi memang diakui ada trend penurunan, kita mencoba mengetahui sejauh mana usaha dari pihak manajemen hotel tersebut untuk meningkatkan pendapatan sehingga berdampak pada pemasukan untuk PAD Kaltim," ungkap politisi PKS ini.

Ia menuturkan, saat monitoring ke hotel tersebut kita juga mendengarkan persentase dari pihak manajemen hotel kendala-kendala yang dialami bahwa memang mengelola aset hotel ini tidak mudah, apalagi lokasinya di Jakarta dan bangunannya juga peninggalan lama dan memang butuh penyesuaian keadaan.

"Seperti barang-barang furniture yang sudah tua kemudian kaitan dengan penyesuaian peralatan teknologi seperti TV saja perlu generasi baru. Demikian pula interior hotel yang harus menyesuaikan dengan para gen z masa kini, supaya tidak kalah saing dengan hotel lainnya yang berada di Jakarta Pusat, apalagi daerah tersebut banyak kompetitor hotel," terangnya.

Ia mengaku, bahwa dari kunjungan ini kami juga memahami apa yang telah dilakukan oleh pihak manajemen hotel tersebut, artinya kita tetap mensupport kedepannya bagaimana tingkat kunjungan meningkat. Termasuk juga upaya serius dari Pemprov, untuk menggunakan aset kita sendiri jika ada kegiatan diluar daerah seperti di Jakarta ini.

"Karena kita sering kunjungan kerja dinas keluar kota itu kenapa tidak menggunakan atau memakai hotel atau aset dibawah pengelolaan kita, sehingga pemasukannya kembali ke PAD kita juga," imbuhnya.

Artinya lanjut Firnadi, sepanjang itu memenuhi syarat untuk sebuah perjalanan dinas kenapa tidak, kami juga menyaksikan pihak hotel berbenah menyiapkan ruang-ruang untuk ruang meeting dengan peserta yang minim sudah bisa dilaksanakan dan sebagainya.

"Optimalisasi ini kita juga menitipkan harapan, agar warga Kaltim khususnya yang ke Jakarta, juga bagi aparatur daerah yang bertugas di jakarta bisa menggunakan fasilitas hotel ini, bukan gratis tapi tetap ada semacam potongan harga khusus bagi warga Kaltim yang menginap di hotel ini, karena pemasukan dari hotel ini akan kembali ke kas PAD Kaltim," pungkasnya. (One/Adv)



Pasang Iklan
Top