
Pemkab Kukar Bakal Kembangkan Kawasan Tuah Himba
TENGGARONG (KutaiRaya.com) Kutai Kartanegara merupakan salah satu Kabupaten/Kota di Kaltim yang memiliki geografis sangat luas. Kukar terdiri dari 20 Kecamatan, 44 Kelurahan dan 193 desa.
Dipusat ibukota Kutai Kartanegara yaitu di Kota Tenggarong memiliki ikon sangat menarik yaitu kawasan Menara Tuah Himba. Ikon itu terletak ditengah kota Tenggarong, sebelum menuju jembatan yang menghubungan antar kecamatan dan Kota Samarinda.
Ikon Menara Tuah Himba menjadi identitas Kukar yang memanjakan mata pengunjung atau pengendara masuk Kukar. Keberadaan ikon Tuah Himba dapat memikat daya tarik kunjungan wisata dari Kabupaten/Kota di Kaltim ke Kukar.
Ikon Menara Tuah Himba dibangun sejak 2023 lalu dan diresmikan pada akhir 2023. Dibangunnya ikon Kukar dengan konsep Menara Tuah Himba dari sayembara yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Menara Tuah Himba didesign sangat menarik, yang dilengkapi dengan lampu tematik dan air mancur. Pembangunan kawasan Menara Tuah Himba tak hanya sampai di sini.
Agar kawasan tersebut lebih menarik lagi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar tengah merancang perencanaan kawasan Tuah Himba. Hal itu dilakukan, agar Tuah Himba menjadi salah satu Ikon yang dapat memikat daya tarik kunjungan wisata yang lebih banyak serta memberikan rasa keamanaan maupun kenyamanan bagi pengunjung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar Wiyono melalui Sekretaris Dinas PU Kukar H Rudy Suryadinata mengatakan, untuk mewujudkan hal itu maka Dinas Pekerjaan Umum Kukar membuat master plan, kawasan Tuah Himba.
"Di Tuah Himba akan kita design suatu kawasan yang lebih mendukung. Masih ada beberapa penambahan yang diperlukan, untuk mempercantik kawasan Tuah Himba," kata H Rudy Suryadinata, di Dinas Pekerjaan Umum Kukar, belum lama ini.
Ia menyebutkan, penambahan itu terdiri dari peningkatan infrastruktur jalan, polder dan kanal penanggulangan banjir. Dalam perencanaan pengembangan kawasan Tuah Himba, diperlukan adanya pembebasan lahan dan bangunan masyarakat.
"Untuk pembebasan itu, kita melihat Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) yang seharusnya dan kesepakatan bersama," sebutnya.
Pihaknya menginginkan pengembangan kawasan Tuah Himba nantinya akan dibangun jembatan penyeberangan orang di samping Menara Tuah Himba dan bangunan untuk spot foto maupun wadah bagi pelaku UMKM sekitar.
"Semoga pengembangan kawasan Tuah Himba bisa direalisasikan pada 2026, dengan melihat kemampuan dan keuangan daerah," ucapnya.
Ia menjelaskan, tujuan dari pengembangan kwasan Tuah Himba ini selain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga Kota Tenggarong dikenal sebagai Kota wisata baik nasional dan internasional.
"Sektor wisata diharapkan mampu menjadi pertumbuhan perekonomian masyarakat," tegasnya.
Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya (CK) Muhammad Jamil menambahkan, kawasan Menara Tuah Himba akan dikembangkan lebih menarik dan nyaman. Hal ini bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menata kota Tenggarong, khususnya sebagai tempat wisata.
"Dalam pengembangan itu diperlukan rencana yang matang dan pembiayaan yang cukup. Kita juga memerlukan pembebasan lahan dan bangunan masyarakat sekitar. Sehingga pengembangan kawasan itu, harus dilakukan dengan tepat," tambah Muhammad Jamil.
Pengembangan kawasan Tuah Himba memang diperlukan. Mengingat lokasi tersebut sangat strategis, yang berdekatan dengan kota Samarinda. Sehingga dapat menarik perhatian masyarakat, dari luar daerah.
"Kami berharap, dengan tempat yang nyaman dapat menarik pengunjung dari luar daerah. Sehingga mereka berbelanja di Kukar dan perputaran perekonomian di Kukar meningkat," jelasnya.
Sementara itu Camat Tenggarong Sukono menilai kawasan Tuah Himba ini sangat menarik perhatian pengendara yang melintas, bahkan berhenti sejenak untuk bersantai dan menikmati suasana yang nyaman di Tuah Himba.
"Secara pribadi, setiap melintasi kawasan Tuah Himba itu sangat nyaman. Apalagi pengunjung dari Kukar daerah, yang jarang atau tak pernah melihat Menara Tuah Himba," ujar Sukono.
Ia juga mengapresiasi kepada pemerintah daerah, yang telah membangun sebuah ikon sangat menarik yaitu Menara Tuah Himba. Keberadaan Menara Tuah Himba di lokasi yang strategis, dapat memicu pertumbuhan sektor ekonomi lokal.
"Terima kasih kepada pemerintah daerah, yang telah mempercantik Kota Tenggarong." ucapnya.
Hal ini merupakan bentuk wujud nyata dari pemerintah daerah, dalam mendukung pertumbuhan perekonomian masyarakat, khususnya di Kecamatan Tenggarong.
"Terlebih di samping kawasan Tuah Himba terdapat Pujasera space, yang sebentar lagi bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat," ucapnya.
Salah satu warga Loa Kulu Ferda yang tengah bersantai di kawasan Tuah Himba mengatakan, ini merupakan tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk bersantai bersama keluarganya.
"Saya bersama keluarga jika bersantai memilih di kawasan Menara Tuah Himba, karena bisa menikmati air mancur dan sembari menyantap kuliner yang berjualan di sekitar area tersebut," kata Ferda.
Dirinya tak menyangka Menara Tuah Himba bakal dibangun menarik ini. Awalnya lokasi tersebut yaitu bangunan patung naga yang tak terawat, hingga akhirnya Pemkab Kukar mengambil langkah yang tepat, untuk membuat nyaman masyarakat atau pengguna jalan.
Hal senada juga disampaikan oleh Bela Puspita warga Samarinda. Ia mengatakan, spot spot di Tenggarong sangat baik dan nyaman, terlebih pada kawasan air mancur atau Menara Tuah Himba.
"Awal masuk Kukar, kita disuguhkan dengan bangunan tinggi yang mengeluarkan air mancur dan dihiasi dengan lampu warna warni," ungkap Bela Puspita.
Jika bersantai di kawasan Menara Tuah Himba, dirinya bersama keluarga mulai dari pukul 17.00 - 19.30 wita. Wadah ini sangat nyaman terlebih pada malam hari.
Tak hanya di Menara Tuah Himba, masih di Kecamatan Tenggarong pihaknya menilai ada satu lokasi, yang mirip dengan Yogyakarta yaitu di depan Museum Mulawarman.
"Setelah dari Menara Tuah Himba, kami melanjutkan perjalanan ke daerah yang mirip dengan Yogyakarta. Di sana terdapat tempat bersantai dan pusat kuliner maupun hiburan," pungkasnya. (adv/ary)