• Kamis, 18 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



TENGGARONG (KutaiRaya.com) Leduman khas Desa Jantur telah siap digunakan sebagai pengingat waktu berbuka puasa saat bulan suci Ramadan. Sementara leduman itu dibuat secara swadaya.

Salah satu warga Desa Jantur Ilham mengatakan, proses pembuatan leduman memerlukan waktu sekitar 1 bulan dengan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) sekitar 20 orang.

"Persiapan pembuatan leduman ini sekitar 1 bulan mulai dari memotong pohon nangka air dengan panjang 6 meter dan lainnya hingga menjadi leduman," kata Ilham pada Kutairaya, Kamis (27/2/2025).

Ia menyebutkan, pembuatan leduman itu hanya bisa dilakukan dengan orang yang berpengalaman. Awal pembuatan leduman, kayu pohon nangka itu dibelah dan di keruk bagian dalamnya dan diberi lubang untuk mengisi Bahan Bakar atau peladakdan tempat penyulut api.

Sementara bahan peledak itu berupa karbit sebanyak setengah kilo untuk satu kali ledakan. Pembuatan dan uji coba itu dipastikan aman, leduman itu ditaruh dipinggir sungai Mahakam Desa Jantur ini.

"Untuk ledoman itu kita sediakan dua batang pohon yang mengarah ke bagian timur dan barat," sebutnya.

Dalam pembuatan leduman itu diperkirakan menghabiskan biaya sekitar 10 juta rupiah. Untuk itu, warga Desa Jantur ini telah membuat permohonan kepada pemerintah daerah terkait dengan bantuan leduman yang terbuat dari besi.

Menurutnya, tradisi ini terus dipertahankan sebagai bentuk alat yang sangat bermanfaat untuk pengganti waktu atau mengingatkan waktu berbuka puasa telah tiba. Sehingga hal ini menjadi daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke Desa Jantur pada momen Ramadan.

"Dulu itu orang tidak punya jam, makanya mereka inisiatif bikin leduman di bulan Ramadan sebagai pengingat buka puasa," pungkasnya. (ary)



Pasang Iklan
Top