• Sabtu, 06 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



TENGGARONG (KutaiRaya.com) Agar pendistribusian Bahan Bakar Gas subsidi tepat sasaran, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI mengintruksikan kepada agen atau pangkalan resmi Pertamina untuk tak menjual LPG 3 KG kepada pengecer.

Sementara intruksi tersebut berlaku sejak 1 Februari 2025. Hal ini bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan pasokan gas LPG 3 KG tetap tersedia bagi masyarakat dan harga jualnya sesuai dengan aturan.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT. Mahakam Gerbang Raja Migas (MGRM) Kukar yang sebagai pangkalan LPG 3 KG Evri Novianto sangat mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Mengingat kelangkaan atau mahalnya harga jual tabung melon ini sering kali dipermainkan oleh tengkulak (pedagang eceran).

"Kebijakan ini sangat baik, sehingga harga jual LPG 3 KG tak dipermainkan oleh tengkulak. Harga jual tabung melon di pengecer diatas jauh dari pangkalan atau agen," kata Evri Novianto pada Kutairaya, Senin (3/2/2025).

Ia menyebutkan, harga jual tabung melon saat ini hanya 19 ribu per tabung. Harga tersebut telah ditetapkan oleh Pertamina, sehingga tak bisa menjual diatas harga yang ditetapkan. PT. MGRM setiap bulannya mendapatkan jatah sebanyak 600-700 tabung dari agen Pertamina.

"Kita dapat kuota 600-700 tabung setiap bulannya. Untuk sasaran penjualannya kepada masyarakat yang telah terdaftar di aplikasi ESDM atau Pertamina," sebutnya.

Ia menegaskan, setiap orang yang telah terdaftar mendapat jatah yang berbeda. Bagi kebutuhan rumah tangga satu bulan mendapatkan 4 tabung, namun untuk keperluan pelaku UMKM maka setiap bulannya mendapat 10 tabung.

"Masyarakat cukup membawa KTP, jika mereka terdaftar di aplikasi maka bisa membeli tabung di pangkalan dengan harga standar," tegasnya.

Menurutnya, kelangkaan LPG 3 KG di Kukar ini pendistribusiannya tak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terlebih saat ini mendekati momen Ramadhan.

"Tabung 3 KG untuk Kukar ini berapa? Sebanding atau tidak dengan kebutuhan masyarakat. Sementara ini yang memerlukan banyak dan kuotanya sedikit, sehingga muncul lah tengkulak," ucapnya.

Sementara itu salah satu pedagang Nasi Goreng Wanto menyebutkan, belakangan ini LPG 3 KG susah didapat. Meskipun ada yang jual di pengecer namun harganya lumayan mahal mencapai 35-40 ribu per tabung.

"Dengan tingginya harga jual LPG ini pastinya sangat membebankan pelaku usaha. Sebab biaya operasional makin bertambah, jika beli di pangkalan hargganya masih standar tapi menggunakan KTP," sebut Wanto

Dirinya berharap, harga LPG 3 KG ini bisa kembali normal dan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Sehingga operasional pembelian LPG ini tak membebankan masyarakat. (ary)



Pasang Iklan
Top