• Selasa, 14 Januari 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dispora Kabupaten Kutai Kartanegara





TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan (Distransnaker) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Sosialisasi Pembekalan Sensitivitas Disabilitas Ketenagakerjaan di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, pada Rabu (4/12/2024). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas sesuai amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016.

Plt Kepala Distransnaker Kukar, M. Hatta, menjelaskan bahwa undang-undang tersebut mewajibkan pemerintah dan perusahaan untuk mempekerjakan minimal 2% tenaga kerja dari kalangan penyandang disabilitas.

"Regulasi ini bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif, memastikan kesetaraan kesempatan bagi seluruh masyarakat, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik," jelasnya.

Sosialisasi ini dihadiri oleh 25 perusahaan yang beroperasi di Kukar, dengan narasumber dari berbagai bidang, termasuk Ketua Penasehat Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia, Wakil Ketua Komisi Nasional Penyandang Disabilitas, dan seorang pengusaha sukses dari Bekasi. Para narasumber memberikan wawasan tentang pentingnya inklusi dan pemberdayaan penyandang disabilitas dalam dunia kerja.

"Melalui kegiatan ini, kami berharap perusahaan dapat memberikan motivasi, dukungan, dan kesempatan kepada penyandang disabilitas agar dapat berkontribusi di tempat kerja sesuai dengan kemampuan mereka," ujar Hatta.

Distransnaker Kukar juga menekankan pentingnya pelatihan keterampilan untuk mendukung kemandirian penyandang disabilitas. Berbagai pelatihan, seperti tata boga, menjahit, dan salon, telah dirancang untuk membantu mereka mendapatkan pekerjaan atau membangun usaha sendiri.

"Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas dan memastikan mereka memiliki hak yang sama untuk memperoleh pekerjaan yang layak," tambahnya.

Hatta mengungkapkan, dari total 416 perusahaan di Kukar yang bergerak di sektor tambang, perkebunan, perbankan, dan lainnya, hanya sedikit yang melibatkan penyandang disabilitas.

"Ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk mengetuk hati perusahaan agar lebih inklusif," tegasnya.

Melalui program seperti Kukar Idaman dan 23 Dedikasi, pemerintah terus berupaya mendorong inklusi disabilitas dalam dunia kerja. Program-program tersebut dirancang untuk memberikan pelatihan dan membuka peluang kerja lebih luas bagi penyandang disabilitas.

"Kami tidak hanya melihat keterbatasan mereka, tetapi juga potensi dan kemampuan yang dimiliki," ujar Hatta.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk menciptakan kesetaraan bagi penyandang disabilitas.

"Diharapkan semakin banyak perusahaan yang membuka diri dan memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk berkontribusi positif dalam masyarakat dan dunia kerja," tutup Hatta. (Dri)

Pasang Iklan
Top