• Kamis, 13 Februari 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Dispora Kabupaten Kutai Kartanegara




TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Sebanyak 212 warga Desa Sebulu Ulu, Kecamatan Sebulu mengalami keracunan makanan pada Sabtu (14/9/24) malam.

Hingga Minggu (15/9/24) pukul 21.50 WITA, jumlah korban keracunan mencapai 212 orang, terdiri dari 45 pasien rawat inap dan 167 pasien observasi serta rawat jalan. Data terbaru pada Senin (16/9/24) menunjukkan 63 orang masih dirawat dan 1 orang dirujuk ke RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang.

Salah satu keluarga korban, Agustina Iskandar mengungkapkan kronolisnya, pada Sabtu 14 September 2024, ratusan warga menghadiri acara Maulid yang diselenggarakan di Masjid Datul Janah Desa Sebulu Ulu Kecamatan Sebulu.
"Pada saat acara,orang tua saya yang hadir.Acara mulai pagi sekitar pukul 08.00 sampai dhuhur, siang itu para jemaah mendapatkan nasi bungkus dan dibawa pulang. Setelah makan nasi bungkus itu,sore hari nya Ibu saya muntah muntah dan buang air besar" ungkapnya.

Melihat kondisi itu, Agustina kemudian membawa Ibu nya ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan."Sampai di Puskesmas sudah puluhan warga yang juga dirawat, gejalanya sama muntah muntah" katanya.

Sementara Kepala Desa Sebulu Ulu, Zul Haidir, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula saat warga mengikuti acara Maulid Nabi di Masjid Datul Janah, Desa Sebulu Ulu.

"Kejadian berawal saat pembagian nasi bungkus, " ujar Zul saat dikonfirmasi KutaiRaya.com Senin (16/9/24)

Sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan telah diserahkan ke RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang untuk diperiksa. Menurut Zul, pihak panitia juga terkejut dengan kejadian ini dan tidak ada unsur kesengajaan.

Para warga yang mengalami keracunan mendapatkan penanganan dari tim kesehatan Sebulu dibantu dengan tim kesehatan dari Dinkes Kukar.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kukar, Kusnandar, menyatakan bahwa penanganan terhadap korban terus dilakukan, dengan tambahan tenaga medis dari beberapa puskesmas di daerah sekitar.

"Kemarin kita backup dari Sebulu dua dan PSC, kemudian sore kita backup dari puskesmas mangkurawang. Karena terbatas kemarin siang kita turunkan perawat dari sebulu 2 6 orang, dari PSC 4 orang kemudian dokternya dari Desa Bunga Jadi kemudian sorenya dari mangkurawang 1 dokter dan 4 perawat sampai tadi malam.

Untuk penanganan lebih lanjut nanti akan dilihat kondisinya, jika masih kurang perawat akan di backup dari puskesmas loa ipuh atau rapak mahang. Kemarin pihaknya sudah mengambil sampel, cuma pemeriksaan itu harus di Samarinda. Karena hari ini hari libur jadi sehingga belum bisa lihat hasilnya.

"Meskipun kasusnya tidak termasuk dalam kategori darurat, penanganan tetap dilakukan dengan baik,” jelas Kusnandar.

Sementara itu, Camat Sebulu, Edy Fahruddin, menegaskan bahwa kejadian keracunan ini merupakan yang pertama kali terjadi di daerah tersebut dan pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan lebih lanjut.

"Kami tetap koordinasi dengan pihak dinas kesehatan. Dan alhamdulilah ada bantuan dari puskesmas mangkurawang dab dari dinkes. Saya juga menginformasikan kepada seluruh kepala desa untuk menstanbaykan ambulan ketika ada rujukan." tutupnya. (Dri)

Pasang Iklan
Top