• Rabu, 18 September 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara





TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Sekda Kabupaten Kutai Kartanegara Sunggono menerima kunjungan studi tiru Pemkot Bontang dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara, di Aula Bappeda Kukar, Selasa (13/08/2024).

Dalam kesempatan ini Sunggono menyampaikan, komitmen Pemkab Kukar terhadap kualitas kesehatan masyarakat, dalam RPJMD tertuang bahwa strategi pembangunan daerah daya ungkit untuk mensukseskan pencapaian visi misi dan program Bupati serta Wakil Bupati salah satunya adalah program dedikasi Keluarga Peduli Kesehatan.

"Jadi kita harus bersepakat dulu, apakah penanganan stunting itu memang menjadi program prioritas daerah dan ada hukumnya di RPJM Kabupaten Kota, kalau tidak ada kita sangkutkan minimal peningkatan SDM pasti ada masalah penanganan stunting," ujarnya.

Ia mengatakan, dalam target ini adalah memperkuat dan memperluas program di Kukar Gerakan Keluarga Peduli dan Atasi Stunting, atau yang kami sebut dengan RAGAPANTAS, mungkin di daerah lain tidak berfikir bahwa penanganan stunting itu bukan berbasis suspek tapi berbasis keluarga, itu kami sadari di tahun 2019, artinya kalau pendekatan Konvergensi stunting berbasis suspek maka sangatlah mungkin dan pasti akan terjadi stunting baru.

"Dan PR kita disitu karena sebenarnya stunting itu tidak bisa kita hilangkan, tidak bisa kita lepaskan ketika seorang balita itu ditetapkan stunting, yang baru dikatakan tidak stunting kalau usianya sudah di atas 5 tahun. Jadi yang bisa kita upayakan bagaimana tidak ada lagi kasus stunting baru, maka di Kukar pak Bupati hafal kita fokus pada 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), bahkan kita tambahkan dengan Catin (Calon Pengantin) kita sudah intervensi di Kukar," terangnya.

Ia memastikan, bahwa sejak tahun 2019 Pemkab Kukar telah serius dengan misi pengentasan stunting melalui inovasi RAGAPANTAS, jadi konvergensi stunting berbasis keluarga yang berfokus kepada 5 Pantas, pertama Pantas Sehat, Pantas Pendidikan, Pantas Tempat Tinggal dan Pantas Sejahtera.

"Dalam perjalanannya inovasi ini dirasa masih belum optimal sehingga kemudian melahirkan inovasi lain, kita punya paket asuhan Bapak atau Bunda Asuh Anak Stunting (BASS), ini nanti diantara payung kebijakan inovasi adalah kami sebut dengan BAKTIPANTAS," tambahnya.

Ia kembali menuturkan, hal yang menarik juga di Kukar, setelah di implementasikannya Perpres No 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, kita memaksimalkan peran daerah dalam melaksanakan 8 aksi konvergensi, dimulai dengan analisis situasi, rencana kegiatan dan lainnya, serta hal-hal yang bersifat administratif seperti ini kalau di Kukar itu wajib kami penuhi lebih dahulu.

"Di Kukar pengentasan kemiskinan, penurunan stunting itu menjadi kinerja OPD yang ada hubungannya besaran TPP, jadi TPP kami di Kukar berbasis 3 ukuran, pertama proses, output kemudian outkam. Berdasarkan hasil survei kesehatan di Indonesia tahun 2023 Kabupaten Kukar berhasil menurunkan angka stunting dari 27,1 persen menjadi 17,6 persen," pungkasnya. (One/Adv)

Pasang Iklan
Top