Rehabilitasi Jembatan Sambera
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar terus berupaya mempercepat proyek strategis tahun 2023. Salah satunya Rehabilitasi Jembatan Sambera di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak.
Adapun dana yang dialokasikan untuk proyek tersebut sebesar Rp11 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kukar tahun 2023. Proyek rehabilitasi jembatan ini ditargetkan rampung pada Desember ini.
Kabid Bina Marga DPU Kukar, Restu Irawan mengungkapkan untuk rehabilitasi Jembatan Sambera Desa Tanjung Limau progresnya saat ini baru kurang lebih 17 %. Dalam pekerjaan jembatan ini yang diperbaiki yakni bagian bawahnya dilakukan perkuatan perkuatan tiang jembatan.
"Jadi dalam kontruksinya tian jembatan kita menggunakan FRP (Fiber Reinforced Polymer) dengan serat karbon baja untuk memperkuat tarik pada beam-beam konstruksi tersebut dan dilapis dengan cat anti karat. Ini fungsinya untuk memperkuat kontruksi yang ada pada tiang tiangnya, dan meningkatkan performa hingga 30%." ujar Restu.
Kemudian untuk lantai-lantai jembatannya nanti akan di cor semua, selanjutnya penggantian struktur jembatannya, termasuk perbaikan reling, pengecatan, dan pemberian ornamen ornamen jembatan
Ia menjelaskan, dalam pengerjaanya ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu terkait kendala sosial. Karena ada rencana pengalihan jalan yang melewati jalan milik pertamina.
"Tetapi untuk menuju jalan pertamina ini ada jalan yang kita lewati yaitu dekat dengan penduduk. Nah penduduk ini yang terkadang ingin dilibatkan kerja dengan kontraktor kami, ini tidak masalah sebenarnya. Karena ini bagian kita untuk memanfaatkan tenaga kerja lokal yang non skill, hanya saja terkendala terkait upah." jepasnya.
Lanjutnya, dimana masyarakat ingin upah mereka beda dengan kontraktor, namun nanti kendala ini akan diselesaikan oleh kotraktor agar nanti tidak terjadi permasalahan. Sedangkan untuk kendala teknis sampai dengan saat ini belum ada, namun hanya kendala pengiriman material. Karena rata-rata materialnya dari luar Kalimantan.
"Untuk target penyelesaian nanti di akhir Desember kita berupaya agar bisa tuntas. Agar jembatan yang menjadi akses alternatif masyarakat dari Kecamatan Marangkayu menuju Samarinda berjalan lancar." pungkasnya. (*dri/adv)