• Selasa, 15 Oktober 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara





BUNYU TIMUR (KutaiRaya.com) - Pertamina EP (PEP) Bunyu Field melalui program Program Kantong Kentungan Peternakan Ayam Broiler yang dikenal sebagai Program Kentungan Pak Abo berhasil mendukung peningkatan kualitas pemeliharaan ternak di Desa Bunyu Timur, Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.

Dalam program yang dijalankan sejak 2019 ini, PEP Bunyu Field berkolaborasi dengan masyarakat, yaitu 20 warga kelompok rentan di wilayah operasi Perusahaan, baik kepala keluarga maupun ibu rumah tangga, dalam kegiatan sosialisasi, pembangunan fasilitas kandang ternak serta kebutuhan hewan ternak. Warga masyarakat ini mendapatkan edukasi mengenai skema beternak unggas, khususnya ayam broiler, yang memenuhi standar pemeliharaan ternak.

Manager Communication Relations & CID Regional 3 Dony Indrawan menjelaskan bahwa dalam program ini, PEP Bunyu Field membangun kandang semi permanen ternak pada lahan yang dimiliki salah satu anggota kelompok.

"Kita pun menerapkan sistem bagi hasil dengan pendekatan yang saling menguntungkan dimana pembagian kotoran ayam diberikan kepada pemilik lahan. Selain itu, PEP Bunyu Field mendatangkan 500 ekor bibit ayam dari Tarakan, lengkap dengan kebutuhan pakan, obat-obatan, vaksinasi serta perawatan lainnya yang dibutuhkan selama proses pemenuhan nutrisi ayam," jelas Dony.

Inovasi pada Program Kentungan Pak Abo, menurut Dony dapat dilihat di mesin uap Si Abu Bakar yang terdapat dalam kandang- kandang ternak.

"Mesin Uap Si Abu Bakar merupakan inovasi alat brooder berbahan kayu bakar yang berfungsi untuk menghangatkan ayam. Dengan ini, budidaya ayam lebih efektif, dimana sebelum adanya inovasi ini rata-rata tingkat kematian ayam pada peternakan ayam broiler di Bunyu cukup tinggi, berkisar 10%-15%," imbuhnya.

Dari sisi manajemen, sistem kentungan ini merupakan skema bagi hasil dimana anggota menetapkan jumlah persentase pembagian keuntungan 40% bagi anak kandang, 10% untuk operasional, 30% untuk anggota berdasarkan pola kerja bakti sampai masa panen. Dan 20% wajib dimasukkan ke dalam kas.

Dony menambahkan bahwa dampak positif lainnya adalah Program Kentungan Pak Abo bersifat ramah lingkungan karena dilakukan pemanfaatan dan pengolahan limbah kotoran ayam serta pemanfaatan limbah 200 kg/tahun serbuk gergaji kayu di media pembesaran ayam.

"Keberhasilan Program Pak Abo sejalan dengan capaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 1 untuk mengakhiri kemiskinan dimanapun dan dalam bentuk apapun. SDGs nomor 2, mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik serta mendukung pertanian berkelanjutan. SDGs nomor 8, mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua. Serta SDGs nomor 12 yang memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan," pungkas Dony.

Selama proses pengembangan program, kondisi ekonomi ke-14 anggota yang merupakan kelompok rentan sudah mengalami peningkatan. Meningkatnya pendapatan rata-rata Rp9.100.000,00 tiap masa panen ayam bagi kelompok. Dan adanya penghasilan tambahan uang kas dari panen Toga (Tanaman Obat Keluarga) serta sayuran sebanyak Rp2.000.000.
Bendahara Kelompok Tani Harapan Baru, Yudhit mengungkapkan bahwa kelompoknya sudah menikmati hasil panen sebanyak 15 kali, dimana keuntungan material akan terus bertambah jika anggota bisa menjualnya sendiri kepada pembeli.

"Selain keuntungan panen, kandang ternak baru berhasil dibangun pada awal tahun 2021, serta keberhasilan pengolahan kotoran ayam menjadi pupuk organik," ujar Yudhit.

Tahun ini PEP Bunyu berkesempatan menjadi kandidat Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Proper Emas merupakan tingkat penganugerahan tertinggi yang memiliki arti bahwa perusahaan telah melakukan pengelolaan terhadap lingkungan melebihi dari yang disyaratkan. (One)

Pasang Iklan
Top