Kepala Bidang Peternakan Kukar Ir Noor Hapsoro
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Untuk mewujudkan swasembada daging, Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Kartanegara memproritaskan pengembangan ternak sapi dan kambing.
Kepala Bidang Peternakan Kukar Ir Noor Hapsoro mengatakan, bahwa program pengembangan rumiansia khususnya ternak sapi dan kambing jadi salah satu program prioritas.
Tahun 2021, para kelompok ternak di Kabupaten Kutai Kartanegara akan mendapatkan bantuan bibit ternak sapi maupun kambing, sumber anggaran tidak hanya dari APBD Kukar, namun pemprov dan APBN.
"Untuk yang dari Pemerintah Kabupaten Kukar ada bantuan 232 ekor sapi dan 29 ekor kambing, kemudian dari Provinsi ada sapi 128 ekor , sedangkan dari APBN berupa 20 sapi dan 25 kambing," kata Noor Hapsoro kepada media di ruang kerjanya Jumat (12/11/2021).
Ia menyebutkan untuk wilayah Kukar yang mendapat bantuan berupa sapi yaitu di Kecamatan Kota Bangun sebanyak 3 kelompok, Tenggarong Seberang ada 3 kelompok, 1 kelompok untuk kecamatan Sebulu, 1 kelompok untuk Loa Janan, 1 kelompok untuk Tenggarong dan 1 kelompok untuk Kecamatan Marang Kayu. "Untuk bantuan berupa kambing ada 3 kecamatan, yakni Kecamatan Kota Bangun 2 kelompok, Kecamatan Anggana satu kelompok, kecamatan Tenggarong 1 kelompok."jelasnya.
Dikatakannya bahwa populasi ternak sapi di Kukar baru mencapai 30 ribu ekor. Rata-rata baru bisa memenuhi 30 persen swasembada daging. Sementara 30 persen kebutuhan sapi di Kukar berasal dari luar pulau. "Targetnya untuk mencapai suwasembada paling tidak 70.000 populasi," ucapnya.
Dinas Peternakan berupaya untuk lakukan pembinaan, selain yang dilakukan oleh petugas dilapangan, juga memberikan pembinaan ke kelompok kelompok ternak yang membutuhkan.
"Program kedepannya kita terus mendorong untuk swasembada khususnya daging sapi, dengan menstimulir supaya orang itu gemar berternak. Karena di Kukar rumah tangga peternak sapi masih rendah" ujarnya.
"Harapan kita untuk mewujudkan swasembada daging khususnya daging sapi, kita harapkan peran serta dari perusahaan sawit maupun perusahaan batu bara melalui dana CSR untuk mewujudkan swasembada, karena target kita masih jauh sekali" tutup Hapsoro. (adv/*dri)