• Kamis, 11 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar Muhammad Taufik (Andri wahyudi/kutairaya)


TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Tahun 2025 menjadi salah satu fase penting bagi pembangunan sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar di bawah kepemimpinan Muhammad Taufik menuntaskan hampir seluruh program kerja yang sudah direncanakan, meskipun menghadapi tantangan pemangkasan anggaran dan terbatasnya sumber daya manusia.

Taufik menegaskan keenam program utama Distanak mulai dari sarana dan prasarana pertanian, penyuluhan, penanggulangan bencana pertanian, hingga kesehatan hewan seluruhnya berjalan baik sepanjang 2025.

Hampir seluruh bantuan berbasis output untuk petani dan peternak telah terealisasi pada tahun ini.

Berbagai dukungan meliputi bantuan ternak, benih, pupuk, serta mesin dan peralatan pertanian.

Salah satu fokus Distanak adalah memfasilitasi petani pengguna alat mesin pertanian (Alsintan) agar memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi.

Dalam dua tahun terakhir, kebijakan ini dijalankan secara intensif dengan verifikasi ketat.

"BBM bersubsidi ini sangat penting, terutama pada musim tanam dan musim panen. Kami berharap petani yang menerima rekomendasi dapat menggunakan fasilitas ini dengan bertanggung jawab," ujar Taufik, Rabu (10/12/2025).

Selain bantuan dari APBD, petani di Kukar juga menerima dukungan dari APBN dan pemerintah provinsi berdasarkan rekomendasi Distanak.

Kemudian, Kukar kembali mendapat kepercayaan dari Kementerian Pertanian melalui program Optimasi Lahan (Oplah) seluas 2.392 hektare.

Lokasi program meliputi Samboja, Muara Jawa, Anggana, hingga Kelurahan Jawa, Sangasanga dan Tenggarong Seberang.

Pada lokasi tersebut, petani tidak hanya menerima benih dan bantuan kapur, tetapi juga paket lengkap alsintan yang dikelola Brigade Pangan, seperti traktor dua roda, rotavator, mesin tanam, hingga mesin panen.

Distanak juga sedang menunggu kedatangan drone pertanian untuk mendukung percepatan tanam.

Pekerjaan prasarana irigasi turut dilakukan melalui sinergi TNI dan pemerintah daerah, mulai dari normalisasi, semenisasi, hingga pembangunan pintu air.

Taufik menegaskan, meskipun terjadi pemangkasan anggaran sejak akhir 2024, Distanak tetap mengupayakan fasilitasi dan pendampingan.

Dari sisi fisik, realisasi program sepanjang 2025 hampir mencapai 100 persen.

Namun Taufik mengingatkan pentingnya kemandirian petani dalam mengembangkan usaha.

"Petani dan pelaku usaha tidak bisa terus bergantung pada pemerintah. Kita dorong kreativitas, termasuk menjalin kemitraan dengan perusahaan sekitar," tuturnya.

Selanjutnya, subsektor peternakan pada 2025 juga menunjukkan perkembangan signifikan.

Kukar memperoleh dukungan provinsi dalam pengembangan populasi ternak, termasuk program Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT) di Desa Beringin Agung (Samboja) dan Muara Badak.

Distanak juga terus mendorong integrasi sapi di lahan perkebunan sawit sebagai konsep pengembangan jangka panjang.

Meskipun sumber daya manusia terbatas di antaranya hanya satu dokter hewan PNS dan satu tenaga pendamping baru, pelayanan kesehatan hewan tetap berjalan baik.

Pada 2025, Kukar berhasil menjaga kondisi kesehatan hewan tetap terkendali.

Penyakit-penyakit berisiko tinggi, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), rabies, hingga potensi flu burung berada dalam pengawasan ketat.

Vaksinasi dilakukan secara terstruktur melalui kolaborasi lintas lembaga.

Distanak juga memperketat arus masuk ternak dari luar daerah untuk mencegah wabah seperti pada tahun 2022.

Selanjutnya, setiap hari Distanak Kukar melaporkan perkembangan luas tanam padi kepada pemerintah pusat.

Melalui dukungan Alsintan dan pendampingan penyuluh, percepatan tanam dan panen terus digenjot.

Kukar ditargetkan pemerintah pusat untuk mencatat luas tanam 24.750 hektare pada 2025.

Hingga akhir tahun, luas tanam sudah menembus lebih dari 23.000 hektare.

"Saya yakin target bisa tercapai. Yang penting panennya juga bisa optimal," kata Taufik.

Selain itu, kerja sama dengan sektor swasta juga menjadi poin penting.

Di Tenggarong Seberang, perusahaan tambang ikut membangun pintu air dan membantu memanfaatkan air void tambang sebagai sumber irigasi.

Kemudian pemerintah daerah melanjutkan dengan pembangunan saluran primer melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU).

Meskipun menghadapi tantangan anggaran dan keterbatasan tenaga teknis, capaian Distanak Kukar tahun 2025 menunjukkan sektor pertanian dan peternakan di Kukar terus bergerak maju.

"Dengan berbagai program yang hampir seluruhnya terealisasi, sinergi lintas sektor, dan dukungan dari pusat hingga provinsi, Kukar semakin mantap menuju kemandirian pangan dan ketahanan peternakan yang lebih kuat," ucapnya. (dri)



Pasang Iklan
Top