• Kamis, 11 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



BK Porprov Kaltim Cabang Olahraga Dayung di Sungai Mahakam Tenggarong. (Foto: Achmad Nizar/Kutairaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi tuan rumah Babak Kualifikasi (BK) Porprov Kaltim untuk cabang olahraga Dayung yang berlangsung pada 5-12 Desember 2025.

Seluruh Kabupaten Kota di Kalimantan Timur menurunkan atlet-atlet terbaik mereka demi merebut tiket tampil pada Porprov 2026 di Kabupaten Paser.

Selama perlombaan berlangsung, persaingan ketat antar kontingen yang membuat para penonton tegang. Namun perhatian tertuju pada Kontingen Kukar yang tampil maksimal sepanjang BK Porprov dengan mengoleksi 16 medali, terdiri dari 4 emas, 4 perak, dan 8 perunggu.

Kabid Pembinaan dan Prestasi PODSI Kukar sekaligus Pelatih PODSI Kukar, Junaidi mengungkapkan, untuk persiapan tim sebenarnya belum maksimal sepenuhnya.

"Persiapan kami baru 70 persen, karena puncaknya itu nanti di Januari untuk persiapan Porprov tahun depan. Tapi alhamdulillah, dengan kondisi ini saja kami sudah bisa mengumpulkan setengah dari total medali yang dipertandingkan," ujar Junaidi pada Kutairaya.com di Tenggarong, Senin (8/12/2025).

Dalam ajang BK kali ini, Kukar menurunkan 32 atlet dari berbagai nomor, seperti di nomor Dragon Boat, Traditional Boat Race (TBR), Canoeing (K1, K2), dan Kayaking (K1, K2, K4).

Ia menerangkan, dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kukar sangat membantu perkembangan atlet dayung.

"Alhamdulillah, ada bantuan dari Kemenpora, juga dari Dispora melalui PPLP. Atlet PPLP yang diasuh Dispora itu kemarin dapat emas, dan di POPNAS pun mereka meraih perunggu," jelasnya.

Menurutnya, prestasi yang terus dicapai atlet Kukar menjadi dasar untuk mengajukan dukungan tambahan bagi pengembangan cabang olahraga dayung.

Walaupun begitu, masih banyak berbagai tantangan yang harus dihadapi slah satunya dalam keterbatasan waktu latihan. Sebagian besar atlet masih pelajar sehingga jam latihan sering terkendala.

"Anak sekolah biasanya pulang jam 3. Waktu latihan di air jadi kurang. Kadang ada dispensasi, kadang tidak. Tapi kami tetap cari cara untuk menutupi kekurangan ini," tambahnya.

Ia menambahkan, saat Training Center (TC) akan berjalan tahun depan, kendala tersebut diperkirakan tidak lagi menjadi masalah karena jadwal latihan lebih teratur dan mendapat dukungan penuh.

Kukar memiliki sejarah dalam cabang olahraga dayung. Mereka pernah menjadi juara umum pada 2010, 2016, dan 2018. Namun, sempat turun ke posisi kedua karena kehilangan dua medali pada ajang sebelumnya. Tahun ini, ia optimis untuk kembali membawa Kukar menjadi yang terbaik.

"Target kami jelas, ingin merebut kembali juara umum. Melihat kondisi sekarang, kami optimis. Tinggal bagaimana kita menaikkan medali perunggu jadi perak, perak jadi emas," tukasnya. (*zar)



Pasang Iklan
Top