
Personel Throw Away Band.(Dok:Throw Away Band)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Mungkin banyak masyarakat Kukar yang belum tau bahwa diwilayah hulu Kukar memiliki grup band yakni Throw Away. Band asal Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar) ini terus menunjukkan semangatnya untuk bertahan dan berkembang.
Band ini menjadi bukti bahwa konsisten dan cinta terhadap musik dapat menjaga keeksisannya di panggung hiburan, khususnya diwilayah hulu Kukar.
Manager, sekaligus vokalis Band Throw, Ferry Sulistio menjelaskan, Throw Away pertama kali terbentuk pada tahun 2018. Awalnya, band ini membawakan genre Pop Punk.
Tapi dengan berjalannya waktu, terjadi pergantian personel dan perubahan genre musik. Pada tahun 2021, mereka memutuskan untuk mengubah genre menjadi pop.
"Dulu yang tetap bertahan dari formasi awal cuma saya sendiri. Setelah itu, kami rombak dan pindah ke genre pop. Sekarang personel tetapnya ada empat orang, ditambah satu additional, " tambahnya.
"Nama Throw Away sendiri punya cerita yang unik. Waktu itu kami sering ikut gigs di Kota Bangun. Personel awalnya itu orang-orang yang tidak punya band, bisa dibilang buangan. Karena itu kami pakai nama Throw Away yang artinya dibuang, " sebutnya.
Meskipun sebagian anggotanya kini berdomisili di Tenggarong, basic band ini tetap dari Kota Bangun. Mereka sudah sering tampil di berbagai acara,seperti di SOE, Pojok Kreasi Rakyat (Pokir) di MPP Kantor Bupati Kukar, Koba Fest, UMKM Show di Kota Bangun.
Lebih lanjut, ia mengaku tantangan mereka menjalankan band adalah soal waktu.
"Kita semua pekerja, jadi band ini bukan sumber utama kami. Biasanya kami tampil kalau ada undangan panggung, tapi justru itu yang bikin kami tetap semangat, karena setiap manggung jadi momen berharga," tuturnya.
Mengenai dukungan pemerintah, ia bersyukur karena ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kukar.
"Alhamdulillah, kami pernah diajak tampil di beberapa acara," sebutnya.
Untuk rencana ke depan, Throw Away band sendir berkeinginan untuk menciptakan lagu sendiri dan disebarkan kepada masyarakat.
"Kita sudah punya bahan lagu, tapi belum sempat direkam. Sementara ini, kami bawakan dulu di atas panggung ke panggung," ucapnya.
Selain itu lanjutnya, kami juga tengah menabung untuk membeli alat musik sendiri agar bisa lebih sering berkreasi dan aktif di media sosial.
"Kalau punya alat sendiri, kan lebih bebas latihan dan bikin konten. Semoga pelan-pelan bisa terwujud," tukasnya. (*zar)