• Jum'at, 31 Oktober 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Sarana CSR WSS di Desa Saliki.(Foto: Ridwan/KutaiRaya)


KUKAR, (KutaiRaya.com) : Sebelumnya, Desa Saliki Kecamatan Muara Badak Kukar, pernah alami krisis air bersih sekian lama, air bersih di Desa ini hanyalah harapan yang terasa jauh saat itu. Tapi kini, di Desa Saliki air mengalir bukan hanya ke dalam ember dan bak mandi saja, tapi juga kedalam kehidupan masyarakat.

Desa Saliki kini memiliki Sarana Penyedia Air Bersih yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mekar Sejati. Awalnya sarana ini merupakan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) beralamat di jalan Revolusi RT 3 Desa Saliki Kecamatan Muara Badak. Pamsimas tersebut diresmikan Bupati Kukar sebelumnya Edi Damansyah pada 13 Februari 2018 silam.

Pamsimas ini adalah jawaban atas sulitnya mendapatkan air bersih bagi masyarakat di Desa Saliki, sebuah desa yang berada di lapangan minyak dan gas (migas) yang berada di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kemudian, sebagai bentuk nyata dan komitmen terkait akses air bersih bagi masyarakat sekitar operasional perusahaan yang belum terjangkau jaringan pipa PDAM, PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS) membuat program pengembangan masyarakat atau CSR Water Supply System (WSS).

Menurut Head of Communication Relations & CID Zona 9 Subholding Upstream Pertamina, Elis Fauziyah, bahwa program WSS ini sejalan dengan komitmen Perusahaan dalam mendukung kemandirian masyarakat dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 6 tentang Air Bersih dan Sanitasi Layak serta Tujuan 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim.

“Kami berkomitmen untuk menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan atau CSR yang tidak hanya berorientasi pada bantuan, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat secara berkelanjutan,” ujar Elis dalam release yang diterima media ini beberapa waktu lalu.

Terpisah, Direktur Bumdes Mekar Sejati, Edy Muhammad Nur, saat ditemui media KutaiRaya.com di Desa Saliki mengatakan, bantuan dari perusahaan yakni PT Pertamina Hulu Sanga-sanga (PHSS) untuk usaha sarana penyediaan air bersih ini, yang pertama PHSS membantu mengebor karena sumber air ini dari sumur bor, kemudian membuat instalasi di tempat ini.

"Ditahun 2019, PT PHSS juga membantu pemasangan KWH gratis dan beberapa pemasangan pipa distribusi air ke rumah-rumah masyarakat. Berkat pengembangan usaha ini kami juga meraih penghargaan dari pemerintah provinsi, yakni juara III Kelompok Pengelola Sarana Pengelola Air Minum (KPSPAM)," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Saliki Rosmini mengaku, masyarakat di Desanya sangat bersyukur dengan adanya program ini dan bantuan CSR dari PT. PHSS.

Ia mengaku, saat ini untuk pemenuhan kebutuhan dasar air bersih untuk warga Desa Saliki Kecamatan Muara Badak telah ada program Water Supply System (WSS) atau sarana penyedia air bersih yang kini sudah menjangkau masyarakat di 4 RT. Kedepannya, Pemerintah Desa Saliki berencana menambah jangkauan pelayanan air bersih untuk masyarakat di 7 RT yang belum terjangkau layanan air bersih sebelumnya.

"Kami ada mengembangkan mini Water Supply System tapi belum rampung, dan itu pakai dana CSR PHSS, semoga program ini bisa terwujud," harapnya.

Ia menjelaskan, saat ini di Desa Saliki terbagi dalam 11 RT, kini pihak desa sedang mengembangkan mini WSS untuk 7 RT lainnya yang belum. Masing-masing di daerah Perusahaan perkebunan sebanyak 2 RT, di Dusun Nilam sebanyak 2 RT dan Dusun Pulau Kadutan sebanyak 3 RT.

"Masyarakat di Desanya sangat terbantu dengan adanya WSS sebelumnya, mengingat wilayah Desa yang luas dan berjauhan maka perlu ada penambahan pengembangan mini Water Supply System, " tambahnya.

Terakhir, Pemkab Kukar melalui salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang penyediaan air minum yakni Perumda Tirta Mahakam, menyambut baik program CSR perusahaan tersebut.

Direktur Utama Perumda Tirta Mahakam Suparno mengaku, untuk Desa Saliki Kecamatan Muara Badak memang belum terlayani oleh Perumda Tirta Mahakam, ada beberapa alasan kenapa ini belum dilakukan pelayanan melalui kami.

"Pertama, topografinya lumayan jauh dari IPA kita di Desa Batu-batu, kemudian disana ada program CSR dari Pertamina Hulu Sanga-Sanga terkait program penyediaan air bersih, sebelumnya sudah ada Pamsimas, jadi Pemkab Kukar saat itu berkolaborasi untuk memberikan layanan air khususnya masyarakat di Desa Saliki. Alhamdulillah program ini cukup berhasil dan sudah jalan sampai saat ini, " jelasnya.

Ia menambahkan, untuk keberlanjutannya saya harap, pengelolaan yang dilakukan BUMDes dan CSR dari PT PHSS ini bisa berkembang sehingga bisa memberikan kontribusi atau layanan air bersih kepada masyarakat yang ada di Desa Saliki.

Pastinya, air merupakan kebutuhan dasar kita semua. Oleh karenanya pemenuhan dan penyediaan air bersih melalui program CSR WSS ini dilaksanakan dengan memperhatikan kuantitas, kualitas, dan terjangkau baik secara jarak dan biaya, serta berkelanjutan untuk menuju kondisi masyarakat yang sehat dan sejahtera. (One)



Pasang Iklan
Top