• Jum'at, 31 Oktober 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Annisa Safitria saat berlaga di ajang PON Bela Diri di Kudus.(Foto: Achmad Nizar/Kutairaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Dibalik kerasnya olahraga gulat, ada sosok perempuan tangguh asal Kutai Kartanegara yang berhasil meraih prestasi membanggakan.

Annisa Safitria (26), atlet Gulat asal Tenggarong berhasil raih medali emas di ajang PON Bela Diri 2025 yang berakhir pada 26 Oktober lalu di Kudus, Jawa Tengah.

Annisa, atau yang akrab disapa Nisa, mulai mengenal olahraga gulat sejak duduk di bangku kelas 4 SD. Kecintaannya pada dunia bela diri berawal dari sang paman yang memperkenalkannya ke klub gulat di Tenggarong.

"Dari kecil memang sudah suka olahraga ini. Awalnya diajak Om ikut latihan di klub, lama-lama jadi keterusan," ujarnya pada Kutairaya.com di Tenggarong, Selasa (28/10/2025).

Sejak itu ia terus mengasah bakatnya dan saat duduk di bangku SMP, ia mendapat kesempatan masuk Sekolah Olahraga di Samarinda (Sekoi) tempat dimana ia mulai menekuni Gulat secara serius hingga sekarang banyak prestasi yang sudah berhasil diraih.

Lebih lanjut, ia mengatakan, menjelang PON Bela Diri 2025, ia sempat tak menyangka akan kembali dipanggil untuk mewakili Kaltim.

"Saya sebelumnya sempat break waktu PON Medan kemarin. Tiba-tiba ada seleksi buat PON Bela Diri, awalnya saya kurang tau soal ajang ini, ternyata ajang ini khusus cabang bela diri," ucapnya.

Untuk persiapannya sendiri cukup singkat, setelah selesainya seleksi PON Bela Diri dan dirinya dinyatakan untuk memperkuat tim Kaltim, persiapan yang dilakukan hanya dua bulan tanpa training camp (TC).

Walaupun begitu ia tak menyerah, ia menjalani latihan mandiri bersama tim, dengan tekad dan mental yang besar untuk tetap tampil maksimal.

"Persiapannya singkat banget, tapi latihannya tak main-main. Karena kita ngejar dua bulan itu dengan serius kan," tambahnya.

Dengan latihan dan tekad yang serius di Kudus ia tampil gemilang dan berhasil merebut medali emas untuk Kaltim. Di dunia Gulat yang keras, ia mengaku bahwa mental merupakan kunci utama agar bisa menjadi atlet berprestasi seperti dirinya.

"Tantangan terbesar itu mental, kalau di atlet, mental nomor satu, kadang kalau kalah, itu bisa down banget," tuturnya.

Namun, dukungan dari pelatih, senior, dan orang tua membuatnya selalu bangkit dimasa-masa ingin menyerah.

"Kalau lagi drop, saya selalu di dorong, mereka ngesupport kita, selalu memberikan motivasi harus bisa bangkit lagi, karna memang saya jika down perlu dengan orang-orang dekat untuk bisa ngesupport. Akhirnya keluar dari fase itu saya latihan, tambahkan porsi latihan, kuatkan lagi mentalnya," ungkapnya.

Ia sendiri bukan baru di dunia Gulat, ia sudah dua kali tampil di PON, serta mewakili Indonesia di ajang SEA Games 2023 di Kamboja, dan ia berhasil membawa pulang medali perunggu.

Pengalaman di Internasional itu menambah kepercayaan dirinya untuk bisa tampil maksimal disetiap pertandingan.

"Kalau ketemu lawan di PON, saya tetap percaya diri. Soalnya latihan kita juga keras, dan pastinya yakin sama kemampuan sendiri," sebutnya.

Baginya, medali emas yang ia raih bukan hanya soal prestasi semata, tapi bentuk balas budi untuk daerah kecintaanya.

"Alhamdulillah bisa menyumbang buat Kaltim, dan tentunya buat bangga Kukar, daerah yang dari kecil sudah membesarkan saya," katanya.

Sebagai atlet yang berprestasi di Kukar, ia ingin para pemuda Kukar dalam terjun di dunia olahraga untuk tak mudah menyerah dalam mengejar tujuannya. Ia berharap, prestasi ini bisa mendorong generasi muda untuk bisa terus berprestasi.

"Kalau pesan saya, jika terjun di salah satu cabor, jangan pernah bosan latihan. Teknik itu memang diulang-ulang terus, tapi itu kuncinya. Kalau mau juara, harus benar-benar dijalani. Proses memang lama, tapi proses nggak akan mengkhianati hasil," paparnya.

Setelah sukses di PON Bela Diri, ia tak ingin berpuas diri. Ia kini tengah fokus mematangkan kemampuan untuk menghadapi Pra Porprov Gulat tahun ini.

"Tahun depan pasti targetnya lebih besar. Insya Allah lebih matang, lebih siap,lebih baik daripada sebelumnya," ujarnya.

Ia juga berharap, Gulat di Kukar dan Kaltim bisaa semakin lebih berkembang.

"Sekarang Gulat Kaltim sudah bagus banget. Anak-anak muda sekarang banyak yang latihan buat Popnas, dan kita ada menyumbang juga, karena Gulat Kaltim ini sudah jadi unggulan di Indonesia," tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Gulat Kukar sekaligus pelatih Gulat Kukar, M. Juliharto memberikan apresiasi sebesar besarnya kepada para atlet yang sudah tampil maksimal di ajang PON Bela Diri 2025.

"Pastinya saya bangga, saya ucapkan terimakasih atas perjuangannya dan mengharumkan nama Kukar ataupun Kaltim," ujar Juliharto.

Ia menyebutkan, di ajang PON Bela Diri, pihaknya menurunkan 4 atlet Gulat Kukar yang berkualitas dan berprestasi sebelumnya, terdiri dari 2 Laki-laki dan 2 perempuan.

"Untuk hasilnya, atlet Kukar kemarin berhasil menyumbang 3 medali yaitu 1 medali emas dan 2 medali perunggu, apapun hasilnya pastinya saya sangat bangga dengan penampilan mereka," ucapnya.

Setelah ajang PON Bela Diri ini berakhir, pihaknya tengah bersiap lagi untuk tampil di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional di Jakarta pada 1 November 2025 mendatang.

"Kami berhasil meloloskan 3 atlet pelajar yang akan tampil diajang nanti, harapannya pasti semoga mereka bisa membawakan hasil yang terbaik," pungkasnya. (*zar)



Pasang Iklan
Top