
Area persawahan di Bukit Biru.(Achmad Rizki/Kutairaya)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Sejumlah petani di Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), berharap adanya pembangunan embung di wilayah mereka.
Pasalnya, para petani saat ini hanya mengandalkan air tadah hujan untuk sistem pengairan sawah mereka.
Salah seorang petani, Sarno mengatakan, embung itu sangat dibutuhkan jika kondisi kemarau, karena sangat berpengaruh di sektor pertanian.
"Kita hanya bisa pasrah jika kemarau datang dan berharap tak berkepanjangan, sehingga tak menimbulkan kerugian bagi petani," kata Sarno kepada Kutairaya, Senin (27/10/2025)
Menurutnya, infrastruktur pertanian harus dibangun secara maksimal.
Jika infrastruktur itu telah dipenuhi, maka hasil pertanian juga bisa maksimal.
"Infrastruktur pertanian ini sangat memberikan pengaruh besar, khususnya terhadap produktivitas pertanian," ucapnya.
Dia berharap, infrastruktur embung ini segera dibangunkan pemerintah daerah.
Embung ini menjadi solusi bagi petani ketika mengalami kemarau atau kekeringan air.
"Memang ada wacana pemerintah daerah akan membangunkan embung, tapi hingga saat ini belum terlaksana. Tapi pemerintah daerah telah membangun irigasi dan sumur bor," ucapnya.
Sementara itu, Plt Lurah Bukit Biru, Sudiyarso menjelaskan, memang ada rencana pembangunan embung.
Tapi, kendalanya adalah status lahan yang belum clean and clear, sehingga pembangunan tersebut tertunda.
"Rencana pembangunan embung itu atas usulan dari petani yang membutuhkan sistem pengairan secara maksimal," ujar Sudiyarso.
Menurutnya, pembangunan embung ini harus berdasarkan kajian yang matang, sehingga memberikan akses pemanfaatan bagi petani.
Meskipun lahannya belum tuntas, tak mungkin juga membangun embung di pegunungan."Pembangunan embung harus disesuaikan dengan kondisi lahannya. Tapi yang dibutuhkan oleh petani ialah embung yang sedang sekitar 1-2 hektare," ujarnya.
Kawasan Bukit Biru memiliki potensi pertanian sekitar 400 hektare, terdiri padi sawah hingga hortikultura.
Saat ini para petani untuk sistem pengairannya hanya mengandalkan tadah hujan.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Muhammad Rifani membenarkan pemerintah daerah berencana membangun embung di Bukit Biru melalui Dinas Pekerjaan Umum.
"Lokasi pembangunan embung itu pernah kita cek, tapi belum terkendala oleh lahan yang belum tuntas," jelas Rifani.
Ia mengaku belum memonitor terkait perencanaan pembangunan embung tersebut.
Pada prinsipnya, pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah ini harus clear and clean terlebih dahulu lahannya. (ary)