• Jum'at, 31 Oktober 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja Dan Koordinator Satgas Ketahanan Pangan Lapas Tenggarong, Zairin Zain.(Foto: Achmad Nizar/KutaiRaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Pada ajang Malam Anugerah Kebudayaan 2025 yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara pada Sabtu (24/10/2025) malam lalu di Taman Tanjong, menjadi momen istimewa bagi Zairin Zain.

Petugas Lapas Kelas IIA Tenggarong ini berhasil meraih penghargaan dalam kategori Pelopor dan Peramu Teater Modern.

Zairin Zain mengatakan, penghargaan ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan setelah lebih dari 30 tahun mengabdikan diri di dunia seni dan pemasyarakatan.

"Ya, tentu saya senang. Ini penghargaan pertama yang saya terima selama berkesenian. Tapi di sisi lain, saya juga merasa prihatin karena seni di negeri ini masih sulit dijadikan sumber penghidupan," katanya pada Kutairaya.com.

Ia menceritakan perjalanan karier seninya dimulai secara tidak sengaja pada tahun 1987 saat masih bersekolah di Samarinda.

"Waktu itu saya ikut kegiatan ekstrakurikuler, saya kira kelas bahasa Jepang, ternyata teater. Dari situ saya jatuh cinta sama dunia panggung," tuturnya.

Kecintaannya terhadap teater terus berjalan hingga kini. Ia juga pernah menggarap film pendek berjudul Bescov pada tahun 2021 yang berhasil masuk nominasi di Festival Film Kalimantan Timur.

Meski telah lama berkarya, ia mengakui dunia teater masih menghadapi banyak tantangan, terutama minimnya infrastruktur dan apresiasi terhadap seniman.

"Gedung teater yang representatif saja hampir tidak ada di Indonesia. Padahal, kalau masyarakat diajarkan untuk menghargai karya seni dengan membayar tiket, seniman bisa hidup layak," ujarnya.

Sebagai Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja sekaligus Koordinator Satgas Ketahanan Pangan di Lapas Tenggarong, Zairin dikenal aktif dan berdedikasi tinggi.

Di sela kesibukan tugasnya, ia tetap meluangkan waktu untuk berkesenian dan membina generasi muda di bidang teater.

Ketika ditanya mengenai rencana kedepannya setelah mendapatkan penghargaan ini, ia menyebutkan, ingin kembali menggarap proyek film seperti Bescov, namun dengan konsep yang lebih inklusif.

"Saya berharap nantinya seluruh talent bisa berasal dari petugas Lapas dan Warga Binaan, bahkan mantan Warga Binaan. Seni bisa jadi jembatan pembinaan yang positif," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Tenggarong Suparman, yang turut hadir dalam malam anugerah tersebut menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya.

"Prestasi yang diraih Pak Zairin harus menjadi motivasi bagi petugas Lapas lainnya. Kami di Lapas Tenggarong selalu memberi ruang bagi pegawai untuk berkarya dan berinovasi, selama tidak mengganggu tugas dinas," ucapnya.

Ia menambahkan, pencapaian ini diharapkan bisa membawa dampak positif bagi dunia pemasyarakatan.

"Jika tidak bisa memberi prestasi bagi organisasi, minimal jangan menimbulkan masalah. Pak Zairin sudah menunjukkan contoh yang baik," tukasnya. (*zar)



Pasang Iklan
Top