
Plt. Kepala Bidang Kurikulum Pengembangan Bahasa Sastra, Perizinan Pendidikan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Disdikbud Kukar Nuraini (Andri wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Kualitas dan kuantitas guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masih kurang perhatian dari pemerintah.
Guru PAUD menjadi salah satu pendukung kemajuan pendidikan di suatu daerah, sehingga kompetensi harus ditingkatkan agar kualitas pembelajaran merata.
Plt. Kepala Bidang Kurikulum Pengembangan Bahasa Sastra, Perizinan Pendidikan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Nuraini mengatakan, jumlah guru PAUD di Kukar cukup banyak, tapi kalau bicara kualitas memang rata-rata mereka berasal dari guru produk lama, yang tidak mau lagi kuliah, berada di lembaga.
"Sementara program pemerintah sudah memberikan kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya, khususnya untuk jenjang pendidikannya. Tapi masih ada yang belum mau sehingga menjadi perhatian di kita terhadap support yang kita akan berikan kepada guru PAUD untuk terus meningkatkan kualifikasi keilmuan atau pendidikannya dalam hal ini," ujarnya, Jumat (24/10/2025).
Selain itu, Disdikbud juga mendukung beasiswa untuk guru yang belum S1.
Tahun ini lebih dari 100 orang yang mendaftar untuk S1 melalui program 1.000 guru sarjana PAUD kurang lebih seperti itu, SD dan SMP masing-masing jenjang ada, SMP memang sedikit, karena SMP itu guru bidang studi otomatis mereka, kalau mau mengajar sudah S1.
"Kalau PAUD ini awalnya tidak diwajibkan S1. Sehingga banyak rata-rata mereka yang masuk SMA. Dan ada yang tidak linier, S1 tapi tidak linier. Namun 2 tahun terakhir kan kita terus dorong supaya guru-guru ini bisa melinierkan, karena terkait dengan PPG-nya, pendidikan profesi gurunya. Kalau dia tidak sertifikasi, tidak PPG, karena tidak linier. Jadi untuk meningkatkan kualifikasinya menjadi guru profesional tidak bisa," ucapnya.
Selama 2 tahun terakhir ini para guru PAUD terus semangat untuk melanjutkan pendidikan.
Terkait jumlah guru, ia mengaku kurang hafal persis, tapi kurang lebih ada 1.000 lebih guru PAUD, karena kategori PAUD ini ada TK-nya, ada kelompok bermainnya, ada taman penitipan anaknya, kemudian ada SPS-nya.
"Jadi kami terus mendorong supaya mensosialisasikan terus bahwa menjadi seorang guru itu adalah perlu profesional. Dengan profesional syaratnya adalah pendidikannya S1. Kalau yang belum S1, ayo kuliah. Pemerintah memfasilitasi beasiswa full 8 semester," ucapnya.
Ia menambahkan, terkait tingkat partisipasi terus meningkat setiap tahun.
Kalau tahun sebelumnya berjumlah 80-an orang, kali ini sudah 100 orang lebih.
Sosialisasi selalu disampaikan kepada guru-guru untuk meningkatkan pendidikan.
Tiap tahun mereka terus diundang yang sudah kuliah, kemudian sudah linier, diundang untuk PPG.
Karena sekarang ini pemerintah dan kementerian terus mendorong dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan untuk berpihak kepada guru.
"Salah satunya mempermudah, kalau dulu satu tahun sekali dipanggil, kalau sekarang hampir tiap bulan itu dipanggil kementerian untuk melaksanakan tes administrasi, kemudian menunggu dipanggil untuk pendidikan," ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kukar Muhammad Idham mengatakan, kualitas guru PAUD harus mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Mengingat mereka sangat berperan menyampaikan pembelajaran kepada anak usia dini. "Harapan kami ke depan pendidikan di Kukar semakin maju, dengan kualitas guru yang berkompeten," ucapnya. (dri)