
Stand Karya ISBI Kaltim di acara Pameran Budaya PKD.(Foto: Achmad Nizar/Kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kalimantan Timur turut meramaikan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2025 yang digelar di Gedung A, Komplek Museum Mulawarman Tenggarong, dengan menampilkan berbagai hasil karya mahasiswa ISBI Kaltim di Pameran Budaya.
Mahahasiswi ISBI Kaltim, Izzatul Sasa Agustiawan, menyambut baik kegiatan ini karena dinilai sangat bermanfaat dalam mengenalkan kekayaan budaya kepada generasi muda, khususnya para pelajar.
"Menurut aku, kegiatan ini bagus banget ya, apalagi banyak pengunjung dari sekolah-sekolah. Jadi anak-anak bisa tau lebih dalam tentang keanekaragaman budaya, adat istiadat, sampai ramuan tradisional, pastinya ini jadi sarana edukasi yang menyenangkan," ujar Izzatul pada Kutairaya.com di Gedung A, Kompleks Museum Mulawarman Tenggarong, Selasa (21/10/2025).
ISBI Kaltim sendiri bukan yang pertama kali mengikuti kegiatan semacam ini, sebelumnya, mereka sudah pernah tampil diberbagai kegiatan budaya lainnya, salah satunya tampil di workshop di Grogot, Kabupaten Paser.
Mereka juga pernah ikut dalam acara pembukaan Gratispol dengan menampilkan proses membatik secara langsung dan memperkenalkan karya selendang khas Kalimantan Timur.
Pada pameran kali ini, ISBI Kaltim membawa beragam karya seni, mulai dari batik ekoprint, lukisan, pahatan, pakaian adat Dayak, alat musik tradisional, hingga kerajinan keramik.
"Karya-karya ini merupakan hasil pembelajaran langsung di kampus. Misalnya, kami membuat keramik dari tanah yang kami cari sendiri. Kami juga belajar menentukan jenis tanah yang cocok dan bagaimana proses pembakarannya agar bisa menjadi keramik," ungkapnya.
Salah satu karya yang paling menarik perhatian pengunjung adalah batik dengan motif khas Kalimantan.
Ia mengaku, sebagai mahasiswa ISBI, mereka dituntut untuk menciptakan motif batik yang terinspirasi dari alam, budaya dan fauna Kalimantan, berbeda dari batik yang umumnya yang biasanya berasal dari Jawa.
"Kami ditantang untuk menciptakan pola baru, yang tidak hanya indah, tetapi juga mengandung nilai Kalimantan itu sendiri," tambahnya.
Respon dari masyarakat di pameran terhadap karya ISBI Kaltim pun sangat positif dan mendapatkan pujian.
Banyak pengunjung yang penasaran dan bertanya mengenai proses pembuatan batik, keramik, hingga alat musik tradisional yang ditampilkan.
"Harapannya acara seperti ini bisa terus diadakan, supaya bisa menginspirasi anak-anak muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya kita. Kalau bukan kita yang melestarikan mau siapa lagi, " katanya.
Lebih lanjut, ia berpesan kepada anak muda, khususnya wilayah Kukar agar tidak takut untuk mulai berkarya.
"Belajar aja dulu, tidak harus langsung sempurna, yang penting kita mulai. Dari situ kita bisa terus berkembang," tutupnya. (*zar)