• Jum'at, 31 Oktober 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Bendahara KONI Kukar Nur Khalid.(Foto: Achmad Nizar/Kutairaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kukar harus menghadapi tantangan yang begitu besar dalam menjalankan program pembinaan olahraga tahun ini.

Pasalnya, anggaran yang diajukan oleh KONI Kukar dalam APBD Perubahan 2025 sebesar Rp 53 miliar hanya disetujui sekitar Rp 170 juta oleh pemerintah daerah.

Hal ini disampaikan langsung oleh Bendahara KONI Kukar Nur Khalid pada saat ditemui langsung oleh Kutairaya.com di Sekretariat KONI Kukar, Senin (20/10/2025).

Ia menjelaskan, untuk anggaran yang disetujui kemungkinan besar hanya cukup untuk dana operasional KONI Kukar, dan belum menyentuh program pembinaan atlet.

"Dana yang disetujui di APBD P kemarin sekitar Rp 170 juta saja, untuk yang kita ajukan sekitar Rp 53 miliar. Dana ini kemungkinan hanya bisa dipakai untuk operasional lewat Raker nanti," ujarnya.

Karena keterbatasan anggaran tersebut, KONI Kukar pun menjalin kerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar untuk menopang atau memfasilitasi Cabor untuk mengikuti pra Pekan Olahraga Provinsi (Pra Porprov) 2025 ini.

"Seluruh kegiatan Pra Porprov tahun ini dibiayai oleh Dispora. Jadi cabor yang mau ikut, ajukan ke KONI Kukar, lalu kami rekomendasikan ke Dispora Kukar untuk diproses lebih lanjut," tambahnya.

Meski begitu, KONI Kukar menyatakan, tetap berkomitmen menjalankan organisasi semaksimal mungkin, walaupun harus bergerak dengan anggaran terbatas.

"Kami ini pengurus baru, belum lama dilantik, kami ingin membuat KONI Kukar versi yang terbaru, meski kecil, organisasi harus tetap berjalan," sebutnya.

Ia menyinggung, soal regulasi lama dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang kini sudah dicabut oleh Menpora baru yakni Erick Tohir.

Dalam Kemenpora tersebut menyebutkan, bahwa pengurus KONI adalah Volunteer atau relawan, sehingga seharusnya tetap bisa menjalankan organisasi meski tanpa anggaran.

Tapi realita dilapangan, untuk menjalankan organisasi seperti KONI Kukar tanpa dukungan dana sangat sulit, terutama dalam hal pembiayaan kantor hingga kebutuhan kegiatan Cabor.

Terkait rencana penggunaan anggaran Rp 170 juta tersebut, pihaknya mengaku belum bisa memastikan dana tersebut akan diperuntukkan seperti apa, pastinya dana tersebut akan dipergunakan pada biaya operasional KONI Kukar.

"Raker dan Rakor di tingkat provinsi baru dilakukan beberapa minggu lalu, jadi belum sempat dibahas secara menyeluruh. Yang jelas, sebagian besar kegiatan atlet kemarin memang difasilitasi lewat anggaran Dispora," katanya.

Melihat kedepan akan menghadapi Porprov 2026, tentunya akan menjadi tantangan baru, ia berharap, ada dukungan maksimal dari pemerintah daerah, baik dari segi dana maupun fasilitas, agar atlet-atlet Kukar bisa tampil optimal di ajang Porprov 2026 Paser nanti.

"Kami berharap, ada dukungan penuh dari Pemkab Kukar, supaya persiapan Porprov bisa maksimal. Untuk sekarang, kami belum tahu apakah nanti anggarannya kembali lewat Dispora atau melalui KONI langsung, karena itu melalui anggaran tahun 2026," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dispora Kukar Syafliansyah, membenarkan setelah APBD Perubahan 2025 disahkan, KONI Kukar telah mendapatkan anggaran, hanya saja anggaran untuk biaya operasional. Untuk pembinaan atlet ataupun pembiayaan kegiatan cabor saat ini ditangani oleh Dispora Kukar.

"Memang sejak tahun ini KONI hanya mendapat biaya operasional saja, untuk pembiayaan kegiatan cabor ataupun pembinaan saat ini melalui Dispora," ujarnya.

Ia menambahkan, ajang seperti Pra Pekan Olahraga Provinsi (Pra Porprov) yang diikuti atlet-atlet Kukar saat ini dibiayai dan difasilitasi oleh Dispora karena anggaran KONI memang tidak ada.

Meski ada efisiensi anggaran, terutama pada biaya perjalanan dinas dan atlet, pihaknyaa tetap berupaya untuk mendukung agar kegiatan olahraga terus berjalan.

"Misalnya ada event POPDA kami akan fasilitasi, hanya saja yang biasanya 20 atlet diberangkatkan, sekarang mungkin hanya 10 orang, tapi kami tetap usahakan kegiatan tetap berjalan," jelasnya.

Untuk Porprov 2026, pembiayaan juga akan datang dari pemerintah melalui Dispora Kukar. Karena menurutnya, dana KONI harus berbentuk hibah.

"Dengan keterbatasan anggaran ini, kita harus tetap semangat. Misalnya seperti BK Porprov kemarin dari cabor angkat berat di Samarinda juga tetap kami fasilitasi sesuai anggaran yang ada," tambahnya.

Dengan Kondisi anggaran saat ini, ia berharap, agar atlet Kukar tetap semangat dan bisa terus berprestasi pada Porprov 2026 nanti.

"Kami berharap, prestasi Kukar nanti harus meningkat, bukan turun. Hal ini pastinya jadi pemacu semangat semua pihak, bukan hanya di Kukar tapi juga di kabupaten kota lain mengalami hal yang sama," paparnya.

Disisi lain dengan minimnya dukungan anggaran ini pastinya berdampak langsung ke seluruh cabor di Kukar, salah satunya Cabor Gulat Kukar yang terus menjulang prestasi.

Sekretaris Gulat Kukar, M. Juliharto menyampaikan, selama ini pembiayaan ataupun pendanaan kegiatan mereka sangat terbatas, bahkan lebih banyak bergantung pada sponsor tidak mengikat, dan dukungan dari para pengurus sendiri.

"Kalau bicara pendanaan, sekarang ini masih sangat kurang. Bukan hanya Gulat saya rasa, tapi semua Cabor di Kukar merasakan hal yang sama," kata Juliharto.

Ia menambahkan, setiap kali ada event, pihaknya selalu mengajukan permohonan pendanaan ke KONI, tapi dengan kondisi keuangan KONI yang tidak stabil saat ini, membuat mereka mencari jalan lain.

"Kalau event di luar daerah, kami sering ajukan ke KONI, tapi karena kondisi KONI sendiri sedang sulit saat ini, kami cari sponsor atau gotong royong dari pengurus. Untuk event di dalam Kaltim mungkin masih bisa diupayakan, tapi kalau di luar Kaltim, kami angkat tangan, " lanjutnya.

Meski minimnya support pendanaan, semangat para atlet dan pelatih tidak pernah padam. Latihan tetap rutin dilakukan agar kondisi fisik dan teknik atlet tetap terjaga.

Untuk ajang dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menghadapi POPNAS, dan kemungkinan setelah POPNAS akan bersiap untuk hadapi BK Porprov.

Meskipun belum ada kepastian jadwal untuk BK Porprov 2026, tim Gulat Kukar pastinya sudah dalam kondisi siap tempur, yang sebelumnya juga atlet Gulat Kukar sudah menjulang medali di ajang PON Bela diri lalu.

"Latihan kami jalan terus, ada event atau tidak, mau hari ini, besok, atau bulan depan, kami tetap siap," tegasnya.

Untuk Porprov 2026 nanti, ia berharap, pada pemerintah daerah agar bisa lebih peduli terhadap Cabor.

"Harapannya ya olahraga ini jangan lagi dipandang sebelah mata. Tolong diistimewakan. Kami bawa nama Kukar di Kaltim, dan nama Kaltim di nasional, kalau sudah berprestasi, tolong di apresiasi untuk atletnya," pungkasnya. (*zar)



Pasang Iklan
Top