Kepala Desa Sepatin, Arianto Juanda.(Dok. Pemdes Sepatin)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Sejumlah warga Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengeluhkan belum maksimalnya layanan dasar listrik.
Pasalnya, saat ini yang dirasakan warga untuk pelayanan dasar listrik hanya 12 jam, mulai pukul 18.00-06.00 WITA, dengan menggunakan mesin diesel.
Kepala Desa Sepatin, Arianto Juanda mengatakan, di desa ini masih keterbatasan terhadap pelayanan listrik dan masyarakat juga dibebankan biaya untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Masyarakat dibebankan biaya untuk membeli BBM solar, dengan iuran bervariatif sesuai dengan kebutuhan listrik dari masyarakat mulai Rp 10-20 ribu," kata Arianto kepada Kutairaya, Sabtu (18/10/2025).
Ia menegaskan, dalam satu malam bisa menghabiskan 6 galon solar.
Sedangkan satu galon solar bisa mencapai Rp. 450 ribu.
Hal ini juga dinilai sangat membebankan masyarakat, terlebih yang tak mampu dan membutuhkan pelayanan mendasar berupa listrik.
"Di Sepatin memiliki sekitar 1.000 Kepala Keluarga (KK). Namun listrik yang menggunakan diesel itu bisa menjangkau 400 Kepala Keluarga," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Pemerintah Desa Sepatin rutin melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah agar bisa memaksimalkan pelayanan jaringan listrik, khususnya di Sepatin.
"Saat ini juga tengah dilakukan pemasangan jaringan listrik untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), tinggal menunggu alat PLTS-nya saja," tuturnya.
Dia berharap, pembangunan PLTS bisa dilaksanakan pada 2026 mendatang oleh pemerintah daerah.
Pasalnya, kebutuhan dasar listrik ini sangat penting, jika listrik ini terpenuhi 24 jam, maka aktivitas masyarakat bisa berjalan dengan lancar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto mengemukakan, kebutuhan listrik di Desa Sepatin itu telah diusulkan ke pemerintah daerah agar dapat ditingkatkan.
Karena selama ini, kebutuhan listrik di desa tersebut hanya bisa akses selama 12 jam.
"Masyarakat Sepatin meminta kepada kami, untuk dapat meningkatkan pelayanan jaringan listrik. Karena masyarakat merasa terbebani dengan biaya operasional pembelian BBM solar untuk mendapatkan listrik," ujar Arianto.
Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pemenuhan kebutuhan listrik di seluruh pelosok Kukar.
Namun hal itu harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
"Kami berharap, anggaran kita mencukupi untuk melakukan pemasangan PLTS di Desa Sepatin," ucapnya. (Ary)