
Ketersediaan pupuk di PT Pupuk Kaltim. Sabtu (18/10/2025). (Foto:Dok. PT PupukKaltim)
SAMARINDA, (KutaiRaya.com) : Dapur pacu PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terus menyalakan mesinnya, demi ketersediaan cadangan pupuk dalam menghadapi musim panen beberapa bulan kedepan.
Musim panen akan dihadapi para pelaku usaha pertanian. Melihat kondisi itu, PT Pupuk Kaltim akan mempersiapkan stok pupuk dari bulan Oktober hingga Maret mendatang.
Per 10 Oktober kemarin, PT Pupuk Kaltim mencatat ketersediaan total produksi mencapai lebih dari 80 persen, atau 5,3 Juta ton. Hampir memenuhi target produksi di tahun 2025. Dengan ketersediaan tersebut, Pupuk Kaltim turut mendorong dan memastikan keamanan serta menjamin ketersediaan pupuk bagi petani. Secara umum, turut mendukung ketahanan pangan nasional. Hal ini juga dibenarkan oleh Direktur Operasional PT Pupuk Kaltim, F. Purwanto.
"Kami terus memberikan kepastian tentang operasional produksi terus berjalan lancar. Kita memahami bahwa kebutuhan pupun di musim panen nanti akan meningkat, untuk itu kita terus memastikan kecukupan stok yang ada," ucap F. Purwanto.
Diketahui, PT Pupuk Kaltim telah memproduksi pupuk urea sebanyak 2,8 Juta Ton, Pupuk NPK 247.745 Ton dan Petrokimia dengan memproduksi amonia sebanyak 2.251.303 ton. Sehingga jika di total, sebanyak 5,3 Juta ton pupuk telah di produksi PT Pupuk Kaltim.
"Target kami di tahun 2025 ini sebanyak 6,43 juta ton ya, 3,43 juta ton urea, 285 ribu ton NPK serta 2,71 juta ton amonia," ungkapnya.
Bukan tanp alasan, performa operasional yang mendukung juga menjadi faktor stabilnya produksi pupuk. PT Pupuk Kaltim memiliki produksi tahunan di 13 pabrik dengan 300.000 ton pupuk NPK, 2,7 juta ton amonia serta 3,4 juta ton Urea.
Untuk itu, PT Pupuk Kaltim, kata Purwanto, akan terus meningkatkan kuantitas produksi pupuk, sebagai upaya dukungan kemandirian dan ketahanan pangan nasional.
"Kapasitas akan terus kita tingkatkan, demi menunjang sektor pertanian. PT Pupuk Kaltim akan terus membuka potensi dan inovasi-inkvasj baru yang mendukung optimalisasi output berupa hasil produksi," tandasnya. (*Abi)