Sekertaris Daerah Kukar Sunggono (Andri wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menambahkan jam layanan 24 jam di Puskesmas telah berjalan di 32 Puskesmas.
Layanan yang ditujukan untuk mempermudah masyarakat mengakses fasilitas kesehatan ini tidak terdampak adanya efisiensi.
Hal ini disampaikan Sekertaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono usai membuka kegiatan forum jasa konstruksi di Hotel Grand Fatma Tenggarong, Kamis (9/10/2025).
Sunggono mengatakan, layanan 24 jam di Puskesmas saat ini sudah berjalan dengan baik.
Secara keseluruhan, layanan yang diberikan bisa diakses oleh masyarakat, khususnya layanan yang sifatnya kegawatdaruratan.
"Dan layanan ini juga tidak terpengaruh dengan adanya efisiensi anggaran. Karena di antara gaji yang mereka terima saat ini, jasa medis, masuk TPP itu ada di antaranya untuk kepentingan layanan 24 jam puskesmas di Kukar," kata Sunggono.
Di samping itu, kalau rumah sakit di Kukar itu sekarang statusnya Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Mereka bisa menambah tenaga kesehatan di puskesmas di Kukar, kalau itu menjadi kebijakan intern mereka.
"Jadi bisa saja kalau mereka dianggap perlu, bisa menambah tenaga kesehatan untuk membantu layanan di Puskesmas," tuturnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kukar, dr. Waode Nuraida mengatakan, layanan 24 jam itu bukan layanan poliklinik, bukan layanan keseluruhan 24 jam, tapi layanan khusus yang bersifat kegawatdaruratan.
Dan semua pasien yang berobat ke rumah sakit itu rata-rata banyak yang false emergency.
Sehingga rumah sakit juga merasa kehabisan waktu untuk menangani kasus-kasus false emergency.
Sementara, ada true emergency yang benar-benar harus cepat ditangani.
Dan selama ini yang terjadi banyak yang setelah dilakukan proses memilah atau mengelompokkan pasien berdasarkan tingkat keparahan kondisi mereka (kegawatdaruratan) untuk menentukan prioritas penanganan medis (Teriase), pasien teriasenya hijau.
"Harapan kami, layanan ini dapat membantu memenuhi akses kesehatan masyarakat, baik di kota maupun di daerah hulu Kukar. Dan untuk tenaga kesehatannya secara bertahap ke depan akan dipenuhi," tuturnya. (dri)