Atlet dari para Atletik Kukar yang berhasil meriah emas.(Foto:Achmad Nizar/KutaiRaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Kalimantan Timur 2025 untuk cabor para Atletik dan para Renang resmi berakhir.
Kontingen para Atletik dan para renang Kukar berhasil meraih total 54 medali, terdiri dari 43 medali dari cabang Para Atletik dan 11 medali dari cabang Para Renang.
Ketua NPCI Kukar sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Kejurprov 2025, Muhammad Bisyron, menyampaikan rasa syukur atas suksesnya pelaksanaan acara serta capaian para atlet disabilitas dari Kukar.
"Alhamdulillah, tahun ini Kukar dipercaya menjadi tuan rumah Kejurprov Para Atletik dan Para Renang 2025, ini adalah bentuk kepercayaan dari NPCI Provinsi kepada kita. Dan acara ini bisa berjalan lancar karena kerja sama yang baik dari semua pihak," ujar Bisyron pada Kutairaya.com di Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Sabtu (20/9/2025).
Ia juga menjelaskan, bahwa penyelenggaraan Kejurprov ini bukan hanya ajang kompetisi, tapi juga sebagai bentuk pengenalan kepada masyarakat bahwa penyandang disabilitas juga memiliki potensi luar biasa di olahraga.
"Ini kesempatan besar untuk memperkenalkan atlet-atlet disabilitas kepada masyarakat. Mereka punya kemampuan, punya semangat, dan layak mendapat perhatian," tambahnya.
Meski belum berhasil menjadi juara umum, ia tetap mengapresiasi perjuangan atlet Kukar, ia menyebukan bahwa juara umum tahun ini diraih oleh Kota Balikpapan, yang unggul dalam jumlah atlet, pengalaman pembinaan, dan koordinasi yang lebih matang.
"Balikpapan memang unggul karena jumlah atletnya lebih banyak, pembinaannya sudah puluhan tahun, dan lebih mudah dikoordinasikan karena wilayahnya tidak terlalu luas," katanya.
Walaupun begitu, Kukar tetap punya keunggulan dari sisi fasilitas olahraga, ia menyebutkan Kukar memiliki stadion dan venue berstandar nasional hingga internasional, yang menjadi modal penting untuk pembinaan kedepan.
Sayangnya, tantangan yang dihadapi NPCI Kukar cukup besar, terutama dari sisi pendanaan dan dukungan pemerintah.
"NPCI ini menaungi olahraga bagi penyandang disabilitas, beda dengan KONI yang menangani olahraga umum, kita masih kekurangan anggaran, saya berharap pemerintah dan para pengambil keputusan bisa lebih memperhatikan dan mendukung," tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga menambahkan, potensi atlet disabilitas di Kukar, bahkan di pelosok-pelosok desa, sangat besar, hanya saja banyak yang belum terjangkau atau belum mendapat fasilitas dan kesempatan untuk berkembang.
"Di desa-desa, di kampung-kampung, banyak yang punya potensi, tapi mereka tidak tahu ke mana harus menyalurkan bakatnya, mudah mudahan kedepannya kita bisa jangkau mereka," tutupnya.
Sebagai informasi 43 medali para Atletik Kukar terdiri dari 18 emas, 21 Perak dan 4 Perunggu sedangkan 11 medali dari para renang Kukar terdiri dari 4 emas, 5 perak, 2 perunggu. (*zar)