• Sabtu, 13 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Dokumentasi penyerahan bansos untuk ojol dan ABK.(Foto:Dishub Kukar)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Sekitar 5 bulan bantuan sosial untuk ojek online (Ojol) dan Anak Buah Kapal (ABK) belum bisa disalurkan.

Hal ini disebabkan kekosongan kas yang dimiliki oleh pemerintah daerah.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kutai Kartanegara (Kukar), Junaidi mengatakan, belum bisa memastikan untuk penyaluran bantuan tersebut karena masih menunggu kas daerah, tapi bisa dipastikan program tersebut masih berlanjut, khususnya pada 2025 ini.

"Ada sekitar 271 peserta penerima manfaat tersebut yang terdiri dari ojol, baik Maxim, Grab, Gojek dan ABK," kata Junaidi kepada Kutairaya, Jumat (12/9/2025).

Dari total peserta itu, paling banyak penerima manfaat dari kategori Ojol di wilayah Tenggarong. Sedangkan kategori ABK tersebar, baik di zona hulu, tengah maupun pesisir.

Adapun nilai bantuan sosial yang diberikan sebesar Rp 250 ribu per bulan. Melalui bantuan ini, dia berharap dapat memberikan manfaat bagi penerima bantuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pihaknya telah memastikan bantuan yang diberikan itu telah melalui proses verifikasi dan validasi di lapangan sehingga bantuan yang disalurkan itu tepat sasaran.

"Kriteria penerima bantuan khusus Ojol ya terdaftar sebagai Ojol di aplikator mereka, memiliki KTP Kukar, tidak menerima bansos lainnya. Begitu juga dengan ABK, dengan melampirkan surat keterangan dari desa atau kelurahan," jelasnya.

Sementara itu Driver Ojol Tenggarong, Boby Herawan mengaku sudah sekitar 5 bulan belum disalurkan. Bantuan itu sangat diharapkan para driver ojol di Kukar karena bisa membantu untuk mencukupi kebutuhan keluarga mereka.

"Informasi yang kami dapat bahwa bulan ini juga akan disalurkan bantuan tersebut. Kami berharap pemerintah daerah bisa menepati itu," ucap Boby Herawan. (Ary)



Pasang Iklan
Top