Bawang merah dan bawang putih.(Foto: Devi/KutaiRaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Rabiatul, seorang pedagang bawang yang berjualan di pinggir jalan, dan Ahmad Habib Aziz, pedagang bawang di Pasar Mangkurawang, mereka membagikan pengalaman tentang fluktuasi harga dan tantangan dalam bisnis bawang di Tenggarong. Keduanya ditemui terpisah pada Rabu, (10/9/2025).
Rabiatul telah berjualan selama delapan tahun, ia menjelaskan, bahwa pasokan bawangnya berasal dari luar daerah dan diangkut menggunakan kapal menuju Pelabuhan Segiri.
Awalnya ia berjualan di pasar malam, tetapi kini memilih lokasi di pinggir jalan depan toko dengan biaya sewa Rp 800.000 per bulan untuk menghindari penggusuran oleh Satpol PP.
“Saya cari tempat di sini, walaupun bayar tidak apa-apa yang penting aman daripada dihambur terus capek saya," katanya.
Pendapatan harian Rabiatul tidak menentu. disaat pembeli sepi, ia bisa mengantongi sekitar Rp 100.000 perhari, tetapi saat ramai, penghasilannya bisa mencapai Rp 300.000 per hari.
Pendapatan ini ia gunakan untuk kebutuhan makan dan sewa tempat. Modal usahanya pun cukup besar, dengan harga per karung bawang merah Rp 800.000 dan bawang putih Rp 500.000.
Harga eceran bawang yang ia jual saat ini mengalami penurunan. Sebelumnya, harga bawang mencapai Rp 60.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp 42.000.
Menurut Rabiatul, fluktuasi harga sangat dipengaruhi oleh biaya pengiriman dari kapal.
"Kalau biaya kiriman naik, ya jualnya juga naik. Kalau kiriman murah maka jualnya juga murah," Imbuhnya.
Meski menghadapi berbagai tantangan, ia tetap bertahan demi mencukupi kebutuhan hidup.
Sementara itu pedagang bawang lainnya yang berjuang di Pasar Mangkurawang Ahmad Habib Aziz mengatakan, bahwa harga bawang merah di pasar menunjukkan penurunan signifikan, dari yang semula Rp 40.000-Rp45.000, kini turun menjadi sekitar Rp 35.000 sampai Rp38.000.
Sedangkan harga bawang putih di pasar tetap stabil di kisaran Rp 30.000 sampai Rp32.000. Ia juga menambahkan, bahwa harga bawang memang sering mengalami fluktuasi.
"Untuk pendapatan bersih sekitar Rp 1 juta per hari, itu sudah bersihnya diluar bayar harga sewa ruko, yang per tahunnya mencapai Rp18 juta. Untuk operasional, saya mempekerjakan sekitar 50 karyawan yang tersebar di beberapa lokasi, termasuk di pasar, di rumah, dan di Maluhu untuk membersihkan bawang," tuturnya.
Menurut Ahmad, harga di pasar cenderung lebih murah daripada di pinggir jalan, karena di sana umumnya dijual eceran. (*dev)