• Jum'at, 12 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Ilustrasi internet gratis.(Foto:tribunnews.com)


SAMARINDA, (Kutairaya.com): Pemasangan jaringan internet di desa-desa Kalimantan Timur masih menemui hambatan di lapangan. Wilayah sulit dijangkau, keterbatasan listrik, dan gangguan fisik menjadi tantangan utama bagi tim teknisi.

Hingga kini, lebih dari 400 desa telah terhubung, sementara pemerintah menargetkan seluruh 841 desa terhubung 2025.

Account Manager Telkomsel Kaltim, Bonita Losparingi, menjelaskan, saat ini pemasangan dilakukan parsial, dimulai dari layanan Indihome, baru kemudian Orbit.

"Kalau ada kendala, tim kami langsung turun atau menangani secara remote agar layanan kembali normal dalam hitungan menit. Ini termasuk daerah pedalaman seperti Wahau atau Sandaran, yang aksesnya cukup sulit," ujar Bonita, Jumat (29/08/2025).

Ia menambahkan, gangguan fisik seperti kabel fiber yang putus akibat digigit binatang atau tersenggol alat berat kerap terjadi. Namun, setiap titik memiliki sistem monitoring, sehingga masalah bisa cepat dideteksi dan ditangani.

"Semenit pun kami harus langsung kerjakan terkait kendala yang ada," katanya.

Selain kendala teknis, beberapa desa terpencil masih kekurangan listrik, sehingga untuk daerah tersebut digunakan tenaga surya atau layanan satelit Starlink.

"Kalau listrik tidak tersedia, kami pasang panel kecil untuk menggerakkan satelit. Itu yang sedang kami jajaki," ucap Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal.

Selain infrastruktur, Faisal menekankan pentingnya literasi digital agar internet tidak hanya digunakan untuk hiburan.

"Percepatan transformasi digital harus diimbangi percepatan literasi digital. Kalau Wi-Fi hanya dipakai main game atau konten negatif, ini mubazir," pungkasnya. (skn)



Pasang Iklan
Top