• Jum'at, 12 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Open Seremonial Erau Tahun 2024 di Stadion Rondong Demang Tenggarong.(Foto:Andri Wahyudi/KutaiRaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Pada pelaksanaan tari massal pembuka Erau Adat Sultan Kutai Kartanegara Ing Matadipura tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini akan mengangkat cerita kehidupan Sultan Aji Muhammad Idris.

Diharapkan dengan penampilan tari kolosal ini dapat memberikan pengetahuan terhadap sosok raja yang sudah banyak berjasa pada Kukar.

Hal ini diungkapkan Even Organaizer (EO) Tari Masal Erau Deprianur, kepada Kutairaya.com Selasa (26/8/2025).

Ia mengatakan, Erau tahun ini yang mengusung tema menjaga maruah berhadapan Nusantara ini, bakal dilaksanakan 21-28 September mendatang. Dengan berbagai persiapan dan termasuk tari masal.

Untuk persiapan dari segi tari massal terus dilakukan, pihaknya juga memaksimalkan waktu yang ada agar dapat tampil maksimal pada acara pembukaan nantinya.

"Karena tahun ini mengangkat cerita Sultan Aji Muhammad Idris, ada beberapa
peran yang akan dimainkan. Seperti dari pihak istana kerajaan, dan pihak dari Sultannya. Ada juga dari masyarakat yang diperankan oleh anak-anak teater," ujarnya.

Ia mengungkapkan, bahwa yang menarik pada pertunjukan ini adalah peran masyarakat, mereka akan menggiring cerita bukan pada masa kerajaan Sultan Aji Muhammad Idris. Melainkan masyarakat-masyarakat ini dari masa depan, dan mereka menceritakan tentang kejadian di waktu itu.

"Artinya mengangkat lagi kehidupan di masa Sultan Aji Muhammad Idris. Karena kami sangat terkendala literasi mengenai Sultan Aji Muhammad Idris. Dan ceritanya simpang siur. Tapi yang perlu digaris bawahi dan masyarakat perlu tau, Sultan Idris adalah putra Kalimantan yang diangkat oleh Presiden Joko Widodo saat itu sebagai satu-satunya pahlawan dari Kalimantan Timur, pada tahun 2022," terangnya.

Bahkan lanjutnya, ada yang mengatakan kalau Sultan Haji Muhammad Idris ini meninggal di medan perang, ada juga yang mengatakan mati karena penyakit. Jadi kecocokan antara sejarawan yang ada di Kutai dengan di Wajo pun belum ketemu.

"Makanya kami angkat dengan tanda tanya besar juga, dan harapannya ketika tarian kolosal ini ditampilkan mudah-mudahan ada titik terang. Kami bisa diluruskan dan kami semakin tau apa sebenarnya yang terjadi di balik cerita Sultan Aji Muhammad Idris," ungkapnya.

Ia menambahkan, penampilan tari massal tahun ini tentu ada perbedaan dari tahun sebelumnya, dengan anggaran terbatas dan juga persiapan yang cukup singkat. Namun dengan kerjasama tim produser, koreografer dan para penari, persiapan tari masal tahun ini bisa berlangsung dengan lancar.

Pada erau 2025, pertunjukan kesenian dipadukan antara tradisi yang sebagai dasar implementisikan sebuah pertunjukan kesenian. Artinya bakal ada pembaharuan-pembaharuan nanti di lapangan salah satunya dari segi gerakan, aktingnya juga, sampai ke lagu akan di perbaharui. Mudah-mudahan masyarakat senang.

"Dengan total penari 400 orang, nantinya akan dimaksimalkan dalam penampilannya. Per kelompok akan diberi porsi tampil selama tiga menit, ada yang lima menit, menyesuaikan dengan isi naskah," tutupnya. (Dri)



Pasang Iklan
Top