• Jum'at, 12 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Manager Operasi Pengembangan Bisnis PT. MGRM Syamsudin dan Manager Keuangan Marzuki.(Foto:Achmad Rizki/Kutairaya)


TENGGARONG (KutaiRaya.com) : Terdapat empat unit usaha yang dikelola oleh Perusda PT. Mahakam Gerbang Raja Migas (MGRM). Dari usaha tersebut PT. MGRM mampu menyetor deviden dari 2019-2023 sekitar Rp 103 miliar.

Adapun unit usaha tersebut diantaranya, trading gas LPG PSO (subsidi) dan non PSO. Trading Transportir Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar, vendor held stok dan penyewaan kendaraan operasional lapangan.

Direktur Utama PT. MGRM Efri Novianto menjelaskan, tahun ini MGRM resmi menjadi vendor Pertamina untuk mengerjakan beberapa projek pada Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

"Bisnis ini bagian dari salah satu core bisnis MGRM, di luar penerima Participating Interest (PI) 10 persen Blok Mahakam di Sanga-sanga," kata Efri Novianto pada Kutairaya, di Tenggarong, Senin (25/8/2025).

Ia juga menyebutkan, selain PI Blok Mahakam, pendapatan terbersar untuk unit usaha yang dimiliki MGRM ialah trading dan transportir BBM Solar. Pihaknya menyuplai beberapa perusahaan di Berau dan Kutai Timur.

"Pendapatan yang diperoleh dari bisnis Trading dan transportir BBM ini sekitar Rp 400-700 juta per bulan. Sehingga dalam satu tahun bisa memperoleh Rp 8 miliar lewat bisnis yang dikelola itu," sebutnya.

Ia menegaskan, pada 2025 ini PT. MGRM akan menyerahkan deviden sekitar Rp 30 miliar ke pemerintah daerah. Capaian tersebut juga atas kerjasama tim yang baik dan dukungan penuh dari pemegang saham, yaitu pemerintah daerah.

"Tahun ini kita menunggu jadwal RUPS LB, untuk penetapan pembagian laba bersih perseroan," tegasnya.

Sementara itu Manager Operasi Pengembangan Bisnis PT. MGRM Syamsudin menambahkan, untuk pengembangan bisnis diperlukan dukungan penuh dari pemegang saham. Selama ada dukungan dari pemerintah daerah, untuk pengembangan usaha pastinya bisa memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Jadi PAD kami bukan hanya dari penerimaan PI 10 persen blok Mahakam, tapi dari pendapatan usaha kami juga," tambah Syamsudin.

Dukungan yang dibutuhkan untuk pengembangan bisnis dengan nilai bervariatif. Hal itu sesuai dengan kajian kelayakan kebutuhan bisnis tersebut.

"Kami mengajukan sekitar Rp 15 miliar kepada pemegang saham untuk pengembangan bisnis. Ini bukan penyertaan modal, karena kalau menambah penyertaan modal tahapannya sangat panjang, yang dikhawatirkan peluang bisnis itu tidak tergarap," ujarnya.

Ia mengaku, penyertaan modal hanya di 2018 dengan nilai Rp 5 milliar. Dengan modal yang ada PT. MGRM komitmen, untuk mengelolanya dengan baik dan memberikan manfaat khususnya dalam meningkatkan PAD.

Pihaknya juga meminta kepada pemerintah daerah, untuk dapat membantu Perusda dalam pengembangan usahanya dengan kebijakannya. Sehingga usaha yang dikelola ini semakin menunjukkan trend positif.

Terpisah, Ketua DPRD Kukar Ahmad Yani menyebutkan, pemerintah daerah dapat menggenjot semua Perusda harus berbisnis. Bisnis perusda ini harus ditingkatkan.

"Penyertaan modal yang dilakukan oleh Pemkab Kukar untuk Perusda harus ditingkatkan agar Perusda itu berkembang. Sehingga hasil dari penyertaan modal itu bisa maksimal. Sumber-sumber kerjasama juga perlu ditingkatkan oleh Perusda kepada pihak swasta yang beroperasi di Kukar," tutur Ahmad Yani.

Dengan upaya tersebut, diyakini dapat meningkatkan PAD melalui optimalisasi sektor-sektor yang ada.

Menanggapi hal itu, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menjelaskan, Perusda di Kukar ada 4 diantaranya KSDE, Tunggang Parangan, MGRM dan Perumda Tirta Mahakam.

"Jadi dari RUPS terakhir laporan yang masuk yakni neraca positif. Meskipun ada salah satu Perusda yang mengalami penurunan pendapatan, itu sedang dievaluasi," jelas Aulia Rahman Basri.

Sementara pendapatan yang tinggi saat ini ialah PT. MGRM sekitar Rp 45 milliar per tahun. Karena MGRM ini menerima PI 10 persen dari blok Mahakam Sanga-sanga.

"Kami meminta perusda ini dapat chuk in dengan core bisnis yang besar, seperti batu bara, sawit dan migas," imbuhnya.

Dirinya berharap, Perusda di Kukar bisa memanfaatkan peluang-peluang usaha yang ada. Pemerintah daerah tengah mengupayakan Perusda ini bisa bekerjasama dengan sektor usaha di Kukar.

"Perusda kita harus lakukan optimalisasi core bisnisnya, untuk memaksimlkan PAD," pungkasnya. (Ary)



Pasang Iklan
Top