• Jum'at, 12 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Kantor Dinas Kesehatan Kukar (Andri Wahyudi/KutaiRaya)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Kesehatan, terus melakukan pencegahan penyebaran penyakit menular, salah satunya Tuberkulosis (TBC). Upaya yang dilakukan dengan skrining kepada masyarakat.

Kepala Bidang (Kabid) Penyehatan Lingkungan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar Supriyadi mengatakan, secara umum ada dua masalah kesehatan yang harus diselesaikan yakni penyakit menular dan penyakit tidak menular.

Penyakit menular seperti TBC, HIV, DBD, Diare penyakit ini yang harus diselesaikan sampai tahun 2030 untun menyongsong generasi emas. Sementara itu penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, jantung, obesitas.

"Untuk TBC sendiri salah satu penyakit ang masih menjadi salah satu beban kesehatan serius di masyarakat. Dan TBC di Kukar tetap muncul setiap tahun. Untuk itu kami menjalankan program skrining massal, pemanfaatan teknologi digital, serta kolaborasi lintas sektor,"ujarnya, Rabu (20/8/2025).

Program skrining ini dilakukan secara masif di Kukar. Mengingat TBC adalah penyakit menular yang jika tidak ditangani bisa menyebar luas melalui udara.

Ia menyebut, sampai pertengahan 2025, dari target tahunan 2.809 kasus, baru 491 kasus yang terdeteksi. Artinya, masih banyak penderita yang belum tersentuh layanan. Dan tahun ini ditargetkan skrining terhadap 24.272 orang terduga TBC.

Selain skrining ada penerapan sistem pelaporan digital X-Reportable. Sistem ini memungkinkan pemantauan kasus TBC secara terintegrasi, bahkan dapat digunakan untuk pelaporan penyakit tidak menular lainnya, menjadikan sistem layanan kesehatan lebih efisien dan responsif.

"Kami juga bekerjasama dengan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI), yang diketuai langsung oleh Wakil Bupati Kukar. Diharapkan melalui lembaga inj, edukasi dan advokasi pencegahan TBC terus digencarkan, terutama kepada masyarakat berisiko tinggi," jelasnya.

Supriyadi berpesan kepada masyarakat khususnya generasi muda yang harus dijaga adalah pola hidup sehat. Cerdik atau cek kesehatan berkala, menjahui asap rokok, aktivitas fisik ditingkatkan, diet kalori yang seimbang dan pengelolaan stres.

"Karena pola hidup dan makanan yang sehat adalah penentu, sementara masalah genetik ini sangat kecil sekali pengaruhnya," imbuhnya.

Sementara itu Kepala Puskesmas Rapak Mahang, Siti Aminah, mengatakan bahwa untuk penanganan TBC di Puskesmas kini sudah dilengkapi dengan alat TCM, yang memungkinkan diagnosis TBC lebih cepat dan akurat dibanding metode konvensional.

"Kita beberapa waktu lalu juga melakukan skrining di sekolah-sekolah. Kita anjuran mereka untuk tetap menjaga pola hidup sehat dan rajin periksa kesehatan. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati," tutupnya. (dri)



Pasang Iklan
Top