Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar Muslik.(Andri Wahyudi/KutaiRaya)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar turut mendukung penurunan angka stunting di Kukar, melalui Program Gerakan Masyarakat Gemar Makan Ikan. Program yang disiapkan oleh DKP terus berjalan dan sudah diterapkan di beberapa wilayah di Kukar.
Program ini juga bertujuan dalam mengatasi stunting di Kukar. Tentunya DKP tidak sendiri dalam menangani stunting ini, perlu sinergi semua pihak termasuk pemerintah desa yang juga harus berperan aktif, dengan program gemar makan ikan ini contohnya.
"Kami telah menggandeng berbagai instansi lintas sektor, gerakan ini tidak hanya mengedukasi masyarakat soal gizi, tetapi juga mendorong ketahanan pangan lokal berbasis ikan." kata Kepala DKP Kukar, Muslik Kamis (14/8/2025).
Muslik mengatakan bahwa mengkonsumsi ikan sangat dianjurkan bagi anak-anak untuk membantu memenuhi gizi mereka.
Sehingga DKP terus mengajak maupun mensosialisasikan program gemar makan ikan ink sebagai salah satu strategi unggulan dalam mendukung upaya pencegahan stunting di daerah.
"Untuk pelaksanaan program gemar makan ikan kami terus dorong, dan melibatkan sejumlah instansi terkait, seperti Bappeda Kukar, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar." ujarnya.
Selain untuk menambah gizi bagi anak, program ini juga bertujuan memperkuat ketahanan pangan lokal dengan mendorong pemerataan produksi dan distribusi ikan di seluruh wilayah Kukar.
Kelompok rentan, seperti ibu hamil dan keluarga dengan anak balita, menjadi prioritas dalam program ini melalui kegiatan penyuluhan langsung di lapangan.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi ikan. Bahkan untuk menarik minat masyarakat kami juga menggelar lomba gemar makan ikan di desa maupun kecamatan." ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Muar Wis, Kasmir mengatakan bahwa Desa Muara Wis merupakan salah satu penghasil ikan di Kukar. Tentu masyarakat sudah tidak asing dengan makanan ikan, karena mereka hampir setiap hari mengkonsumsi ikan.
"Untuk itu, kami juga menjadi salah satu desa yang cepat dalam penanganan stunting. Bahkan mampu mewakili Kaltim pada lomba tingkat nasional tahun ini, salah satu keberhasilannya adalah dengan pemenuhan gizi anak dari ikan segar." tutupnya.
Seperti diketahui angka stunting Kukar mengalami penurunan. Hasil survei Status Gizi Indonesia tahun 2024, prevalensi stunting di Kukar jadi 14,2 persen dari sebelumnya 27 persen. (dri)