• Jum'at, 12 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Ketua Umum PBJI Muhammad Ikhsan Hattu.(Foto:Muhammad Ikhsan Hattu)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Kukar akan menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah untuk merekrut atlet-atlet muda dan usia dini, hal ini merupakan bagian dari strategi pembinaan atlet usia dini dalam menghadapi kejuaraan kejuaraan yang besar seperti pra Porprov dan Porprov.

Ketua Umum PBJI Kukar Muhammad Ikhsan Hattu menyampaikan, bahwa selama ini banyak atlet yang direkrut justru sudah melewati batas usia ideal untuk pembinaan jangka panjang.

"Untuk itu kami akan mulai mencari bibit unggul dari sekolah-sekolah, karena di sana rata-rata masih di bawah usia 20 tahun, ini penting untuk pembinaan sejak dini agar kami bisa mencetak atlet unggul ke depannya," ujar Ikhsan pada Kutairaya.com, Kamis (14/8/2025).

Kerja sama ini bertujuan untuk memberi motivasi kepada para pelajar agar mulai mengenal dan mencintai olahraga bela diri jujitsu sejak dini.

"Usia yang kami sasar untuk pembinaan ini dimulai dari siswa kelas 6 SD, kemudian siswa SMP hingga SMA karena mereka dibawah 20 tahun," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan, pemerintah daerah sudah menunjukkan dukungan terhadap jujitsu di Kukar. Bentuk dukungan yang sudah diberikan seperti bantuan dana ketika Jujitsu Kukar meraih juara umum dalam kompetisi.

"Alhamdulillah kami pernah diberikan dana Rp 100 juta oleh mantan Bupati Kukar Edi Damansyah dan Rp 50 juta untuk juara umum di ajang besar, tapi ke depannya kami masih butuh dukungan lebih besar, apalagi dengan bertambahnya kebutuhan alat dan gizi atlet, harapannya seperti itu," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pelatih PBJI Kukar dan juga Wakil Ketua PBJI Kukar Pariyono menjelaskan, tahap awal pembinaan atlet usia dini dimulai dari pengenalan sejarah jujitsu dan dasar dasar bela diri.

"Kami ajarkan dulu sejarah jujitsu, baru lanjut ke materi dasar teknik dan penguatan tubuh, yang penting anak-anak ini aman dulu saat latihan, jadi kami fokuskan juga pada safety dan disiplin," jelasnya.

Selain teknik, atlet juga diajarkan untuk memahami dan menaati aturan organisasi serta etika lingkungan. Saat ini, latihan rutin dilakukan di SMA Negeri 1 Tenggarong Seberang.

"Saat ini kami sudah membina sekitar 100 atlet usia dini, jumlah ini diharapkan akan terus bertambah seiring dengan program kerja sama bersama sekolah, " sebutnya.

Pembinaan sejak dini ini membuahkan hasil dengan meraih prestasi yang gemilang di tahun 2025, seperti ajang Jujitsu Junior Kaltim 2025 yang berlangsung di Bontang, Jujitsu Kukar meraih banyak medali.

"Kami di kejuaraan itu berhasil meraih 23 medali terdiri dari 9 emas, 8 perak dan 6 perunggu, ini membuktikan bahwa bibit atlet muda jujitsu Kukar memiliki potensi yang sangat besar," imbuhnya.

Namun, dalam pembinaan atlet sejak dini, pihaknya harus menghadapi berbagai tantangan, salah satu tantangannya adalah meyakinkan anak-anak untuk mau serius berlatih, apalagi di tengah maraknya kecanduan gadget.

"Sekarang itu bagaimana kita ini bisa merasuk di dalam dunianya anak-anak, supaya anak-anak itu tidak kecanduan gadget, sulitny disitu, kita harus benar-benar bisa," paparnya.

Ia berharap, jujitsu Kukar dapat terus berkembang dan menjadi cabang olahraga jujitsu terbesar di Kalimantan Timur, terutama dengan letak Kukar yang dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Kami ingin Kukar dikenal sebagai pusat jujitsu di Kalimantan Timur," tutupnya. (*zar)



Pasang Iklan
Top