• Jum'at, 12 September 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Penjual kopi gerobak di belakang Islamic Samarinda. (Siti Khairunnisa/Kutairaya)


SAMARINDA, (Kutairaya.com): Penjualan kopi gerobak di sekitar belakang Islamic Samarinda mengalami penurunan akhir-akhir ini akibat hujan yang sering mengguyur kota.

Para penjual mengatakan musim hujan membuat pengunjung yang biasanya ramai membeli kopi menjadi berkurang, sehingga omzet harian mereka ikut menurun.

Adam (20) menjelaskan bahwa jumlah kopi yang dibawa setiap hari tergantung dari menu dan perkiraan penjualan. Ia membawa berbagai rasa kopi, masing-masing sekitar 20 cup, agar bisa menyesuaikan dengan permintaan.

"Tergantung dari penjualan. Jadi kan ini menunya lumayan banyak ya, Kak. Jadi kita bawanya itu tidak mungkin sebanyak itu, tapi kita bawanya kayak misalnya masing-masing rasa 20 cup," ujar Adam, Rabu (13/8/2025).

Dalam kondisi normal, Adam biasanya membawa sekitar 180 cup setiap hari. Bahkan pernah mencapai angka 295 cup ketika ramai pengunjung. Namun, ketika hujan turun, jumlah kopi yang terjual menurun drastis.

"Penjualannya menurun kak. Kalau hujan, cuma dapat 120-an cup. Kalau nggak hujan 200 cup. Itu jualan dari jam 10 pagi sampai 10 malam," tambahnya.

Irwan, penjual kopi gerobak lainnya, juga mengakui hal yang sama. Dari 200 cup yang biasa dibawa setiap hari, ia menyebut penjualan menurun antara 30 sampai 40 persen saat musim hujan. Meski begitu, ia tetap membuka gerobak agar pelanggan yang ingin membeli kopi tetap bisa datang.

"Musim hujan begini saya tetap jualan tapi ya itu menurun penjualannya 30 sampai 40 persen," ujar Irwan. (skn)



Pasang Iklan
Top