Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani.(Achmad Rizki/Kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Ahmad Yani, pria kelahiran Sumatera, 07 Agustus 1979 merupakan sosok politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kutai Kartanegara. Pada 19 Juni 2025 lalu, dirinya resmi dilantik sebagai Ketua DPRD Kukar periode 2024-2029 menggantikan alm Junaidi yang meninggal dunia.
Perjalanan karir politik Ahmad Yani hingga ia duduk sebagai pimpinan DPRD Kutai Kartanegara tak serta merta sebagai hasil instan yang ia rajut, namun buah dari keuletan dan iklas dalam pengabdian sehingga dipercaya oleh partainya untuk menduduki posisi startegis dilembaga DPRD Kukar.
“Jabatan adalah amanah, amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggungjawab,” kata Ahmad Yani.
Ahmad Yani diketahui merupakan anggota DPRD 3 periode, sejak 2014 lalu.
Ia berbagi kisah kepada wartawan Kutairaya.com Senin (11/8/2025).
Sebelum memutuskan untuk maju terjun ke politik dan maju sebagai anggota DPRD Kukar, ia sempat menjadi tenaga ahli DPRD Kukar pada kisaran tahun 2007-2010."Waktu itu saya jadi tenaga ahli, kemudian pada pemilu legislatif 2014 saya maju melalui PDI-P. Alhamdulillah saya terpilih dan dipercaya untuk jadi anggota DPRD Kukar," tutur putra dari pasangan H Alimin dan Hj Suburia ini.
Pada pemilu legislatif 2019 ia kembali maju dan terpilih kembali dari daerah pemilihan 5 yang meliputi Kecamatan Loa Janan dan Loa Kulu, selanjutnya pada pemilu legislatif 2024 maju dan terpilih kembali.
Menurutnya perjalanan sebagai seorang politisi tak mudah. Dunia politik atau DRPD ini jika tugas fungsinya berjalan dengan baik akan menjadi kebaikan tersendiri hingga nilai ibadah.
"Saya secara pribadi terjun ke dunia politik ini bukan berencana, ini kemungkinan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa dan yang memilih juga masyarakat, sehingga pertanggung jawaban yang harus lebih banyak memberikan manfaat kepada masyarakat. Karena banyak aspirasi dan hak hak masyarakat yang perlu diperjuangkan,"katanya yang mengaku saat aktif kuliah di Makasar kisaran tahun 1999-2024 aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Ia mengaku tantangan selama menjadi anggota DPRD Kukar ialah, apa yang menjadi problem itu tak bisa dikerjakan sendiri. Karena itu memerlukan kerjasama antara DPRD dan Pemkab Kukar.
"Lembaga legislatif dan eksekutif ini harus sejalan, jika tak sejalan maka persoalan itu tak clear," tegasnya.
Masalah yang dirasakan oleh masyarakat ini harus dikemas dengan kebijakan baik mulai dari kebijakan penganggaran, pengawasan dan pembuatan aturan.
Selain itu, pengambilan kebijakan melalui suara terbanyak di DPRD. Jika mengalami perselisihan atau persoalan meskipun itu benar tapi yang dipilih suara terbanyak."Untuk itu, suara terbanyak itu melalui mekanisme dan dianggap 100 persen benar. Jangan sampai yang diputuskan itu salah langkah," ujarnya.
Meskipun telah menjadi anggota DPRD Kukar tiga periode ini, dirinya memiliki semangat tinggi untuk terus belajar. Untuk itu, Ia berpesan kepada seluruh masyarakat Kukar khususnya pemuda, untuk terus semangat dalam menuntut ilmu. Hal itu merupakan tujuan utama manusia diciptakan. Ketika ilmu itu sudah didapat, maka yang lainnya akan mudah didapat.
"Karena semua bergantung dari ilmu pengetahuan. Saya hingga saat ini masih terus belajar dimana pun kondisinya baik itu formal dan non formal," sebutnya.
Tuntutlah ilmu baik di dunia hingga liang lahat. Ilmu ini sangat penting, untuk itu Sumber Daya Manusia (SDM)nya harus ditingkatkan dengan belajar.
RIWAYAT PENDIDIKAN KETUA DPRD AHMAD YANI
1.Pendidikan SD Inpres No 12/79 di Pattiro, Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone pada 1985-1991.
2.SLTP Negeri Pattiro, Sibulue, Bone Pada 1991-1994.
3.Madrasah Aliyah Negeri 1 Watampone (1994-1997).
4.Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI) di Makasar, Fakultas Teknik Pertambangan pada 1999-2004.
5.Magister Ilmu Ekonomi Unmul Konsentrasi Eknommi Perencanaan dan Pembangunan lulus pada 2010.
6.Lulus program Insinyur Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda pada 2022 lalu
7. Magister Teknik Perminyakan Universitas Trisakti tengah proses penyelesaian.
8.Program Dokter (S3) program studi Ekonomi Islam Universitas Airlangga Surabaya pada tahapan akhir. (ary)