(Asisten Manajer Mikro BRI Cabang Tenggarong, Tatak Ewo Mujiono)
TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Permasalahan penyaluran Bansos di Kukar sebelumnya belum maksimal karena adanya kendala teknis di lapangan, hal ini diakui perwakilan BRI Cabang Tenggarong selaku Asisten Manajer Mikro, Tatak Ewo Mujiono.
Ia mengaku, bahwa sebenarnya penyaluran bantuan itu telah maksimal, tetapi pihaknya tak bisa menghindari kendala teknis di lapangan.
"Salah satu contohnya seperti KPM yang telah meninggal dunia, memiliki taraf ekonomi yang telah meningkat. Dengan kondisi seperti bukan masalah dari bank penyalur atau dari Dinsos, tetapi kurangnya informasi yang diterima oleh pihak penerima bantuan," terangnya.
Ia mengatakan, permasalahan ini memang berada di lapangan, lain hal yang menjadi problem ialah kondisi geografis Kukar. Karena diketahui wilayah daerah ini begitu luas menyebabkan masyarakat yang berada di daerah pelosok kesulitan untuk mengambil uang yang telah masuk ke dalam rekeningnya. Apa lagi dengan kondisi alam dan cuaca saat ini menjadi kesulitan tersendiri bagi masyarakat.
"Masyarakat penerima dana bantuan bisa menarik uang itu di daerah yang memiliki agen BRILink di wilayah kecamatan tempat mereka bermukim. Karena tidak seluruh desa memiliki jaringan internet, yang membuat penyaluran dana tak berjalan cepat dan merata," tuturnya.
Ia memastikan, Rekonsiliasi yang dilakukan pihak BRI, Dinas Sosial, dan pendamping, intinya untuk melakukan sinergi dan membuat solusi bersama agar masalah di lapangan dapat teratasi.
"Selain itu pihak kami juga akan berkoordinasi dengan pihak desa di Kukar, untuk membantu progress di lapangan, sebab kami memiliki keterbatasan tenaga dan agen briling di lapangan. Jadi kami bisa di bantu dan semuanya cuma kendala di lapangan," pungkasnya. (One)