• Jum'at, 19 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



‎Potret Jalan Poros Samarinda-Bontang, di depan Bandar Udara APT. Pranoto. Jalan penting bagi nadi ekonomi masyarakat Kaltim. Jumat (19/12/2025). (Foto: Abi/KutaiRaya)


‎SAMARINDA, (KutaiRaya.com) : Pemerintah Provinsi (Pemprov ) Kalimantan Timur menargetkan seluruh ruas jalan provinsi berada dalam kondisi mantap di tahun 2029. Target tersebut menjadi bagian dari misi pembangunan infrastruktur dalam visi Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas untuk menopang perekonomian, pelayanan publik, dan akses kesehatan masyarakat.

‎Pemprov Kaltim terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur di Kaltim. Berdasarkan data Dinas PUPR Kaltim, total panjang jalan provinsi mencapai 938,85 kilometer. Hingga 2024, jalan terbaik baru sepanjang 771,84 kilometer atau 82,21 persen, sedangkan 167,01 kilometer lainnya masih dalam kondisi kurang baik.

‎Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menegaskan, pembangunan infrastruktur jalan harus menjadi prioritas bersama. Menurutnya, akses jalan dan infrastruktur merupakan modal utama dalam dalam mewujudkan pembangunan yang merata dan inklusif.

‎Untuk itu, Harum menekankan, konektivitas jalan harus menjangkau seluruh wilayah, termasuk daerah perbatasan dan pedalaman.

‎“Konektivitas yang baik akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat kemajuan daerah,” katanya belum lama ini.

‎Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, Pemprov Kaltim menargetkan peningkatan jalan mantap secara bertahap. Pada 2025 ditargetkan 804,59 kilometer atau 85,70 persen, meningkat menjadi 843,46 kilometer pada 2026, 878,95 kilometer di 2027, 916,04 kilometer pada 2028, hingga tuntas 100 persen pada 2029.

‎Orang nomor satu di Kaltim tersebut menyebutkan, kondisi jalan yang buruk selama ini menjadi salah satu penyebab mahalnya harga kebutuhan pokok di wilayah terpencil.

‎“Kalau jalannya rusak dan konektivitas buruk, distribusi terganggu dan harga kebutuhan pokok jadi mahal,” ucapnya.

‎Untuk mendukung target tersebut, Dinas PUPR Kaltim menetapkan lima proyek strategis periode 2025–2029, mulai dari pembangunan Jalan Tering–Ujoh Bilang, Jalan Long Bagun Seberang–Long Boh, akses Jembatan Sei Nibung, Waterfront Samarinda, hingga jalan sumbu IKN Sotek–Bongan.

‎Khusus tahun 2025, Pemprov Kaltim mengalokasikan anggaran fisik sekitar Rp 2 triliun lebih untuk pembangunan jalan, jembatan, serta pengaman tebing di berbagai wilayah. Selain membangun ruas baru, pemerintah juga melakukan rekonstruksi jalan rusak, pelebaran jalan, serta perbaikan dan pembangunan jembatan.

‎“Pembangunan infrastruktur bukan hanya soal jalan mulus, tapi membuka akses ekonomi dan pelayanan dasar masyarakat,” kata Rudy.

‎Ia menegaskan, pembangunan akan menjangkau seluruh kawasan tanpa terkecuali.

‎“Peningkatan aksesibilitas dan konektivitas sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan, ekonomi, dan energi di Kalimantan Timur,” pungkasnya. (*Abi)



Pasang Iklan
Top