
Rama Vardana Priyandono pada ajang POPDA yang berhasil meraih 5 emas.(Dok:Akuatik Kukar)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Rama Vardana Priyandono, seorang pelajar berusia 18 tahun yang kini menempuh pendidikan di SMA 5 Balikpapan, adalah salah satu atlet muda berbakat di cabang olahraga akuatik atau Renang.
Meski ia berpendidikan di Balikpapan, Rama lahir dan besar di Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, tempat awal ia mengenal dan menumbuhkan kecintaannya pada olahraga renang. Selama 10 tahun terakhir, ia terus mengasah kemampuannya hingga menjadi salah satu atlet renang yang berkualitas.
Ketertarikan dirinnya pada dunia akuatik ternyata bermula sejak ia masih duduk di bangku TK. Saat itu, ia hanya mengikuti ajakan teman, tanpa mengetahui banyak tentang olahraga renang.
"Awalnya cuma diajak teman. Terus mama yang daftarin. Saya dulu belum tahu apa-apa," ujarnya pada Kutairaya.com, Sabtu (6/12/2025).
Masuk pertama kali ke dunia latihan tentu tak mudah bagi dirinya. Ia mengaku, sempat mengalami berbagai kesulitan, termasuk dalam teknik dasar seperti mengambang dan adaptasi dalam air. Namun dari situlah ia terus belajar dan berkembang hingga saat ini sudah meraih banyak prestasi.
Setelah lebih dari 10 tahun menekuni olahraga ini, ia memiliki mimpi besar sebagai seorang atlet renang.
"Tujuannya ya bisa juara, bisa ikut PON, SEA Games, dan nanti internasional. Tapi targetnya nasional dulu," ucapnya.
Keinginan tersebut itu ia bangun dari kerja keras dan disiplin yang ia jalani setiap hari, baik dalam latihan fisik maupun teknik.
Menjadi atlet yang konsisten bukanlah perjalanan yang mudah, ia mengaku banyaknya tantangan yang harus dihadapi, bahkan tantangan tersebut datang dari dalam dirinya sendiri.
"Tantangannya biasanya bosan. Karena udah 10 tahun lebih renang. Cara ngatasinya ya ingat lagi tujuan awal kenapa mulai renang, karena jika kita berhenti di tengah-tengah sama halnya sia-sia," paparnya.
Baginya, kembali mengingat mimpi dan tujuan adalah kunci agar ia tetap semangat dan tidak menyerah di tengah jalan.
Dalam beberapa hari terakhir, ia telah masuk untuk memperkuat Kontingen Kukar di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), dan dirinya berhasil menyumbangkan 5 medali emas dan 1 medali perak untuk Kutai Kartanegara (Kukar).
"Alhamdulillah bangga bisa jadi bagian tim Kukar, senang bisa dapat lima emas satu perak. Tapi saya masih mau improve lagi buat target nasional, " ungkapnya.
Selain ajang POPDA, banyaknya kejuaraan yang telah diikuti untuk meningkatkan kemampuan pada dirinya, salah satunya pada tahun 2025 ia juga tampil di Borneo Games di Sarawak, dan kembali berhasil membawa pulang 2 emas dan 2 perak.
Untuk Prestasi POPD, ia tidak lepas dari persiapan matang, termasuk latihan rutin dan mengikuti Training Center (TC) selama enam bulan sebelum bertanding.
Di balik karier gemilangnya, ia mengaku bahwa orang tuanya merupakan motivasi dan support bagi dirinya yang sudah berjuang hingga saat ini.
"Sosok penting itu pasti orang tua, supportnya besar banget, mereka telah memberikan support yang penuh sampai saat ini, " tuturnya.
Lebih lanjut, ia uga menilai untuk dukungan Pemerintah Kabupaten Kukar terhadap cabang olahraga akuatik sudah sangat baik.
"Di Kukar udah bagus banget. Fasilitas lengkap, akomodasi, makan, supportnya besar, " imbuhnya.
Sebagai atlet muda yang sudah merasakan pahit manis dunia olahraga, ia memberikan pesan bagi pelajar dan generasi muda di Kukar,
"Kalau mau berkecimpung di dunia olahraga itu harus disiplin, tahan bosan, dan ingat tujuan awalnya. Itu kunci untuk bisa sukses di dunia olahraga, " tambahnya.
Setelah POPDA, ia berencana mengikuti berbagai ajang berikutnya seperti BK Porpov . Saat ini ia masih menjalani latihan reguler sebelum masuk ke latihan rutin.
"Harapan saya, mudah mudahan nanti bisa dapat banyak medali lagi," tutupnya (*zar)