
Peserta pemenang lomba Kriya Kayu pada ajang Festival Museum Kayu Tuah Himba. (Foto: Achmad Nizar /Kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Festival Museum Kayu Tuah Himba yang digelar pada 27-29 November 2025 berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan seni dan budaya. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Lomba Kriya Kayu, di mana peserta ditantang untuk menuangkan ide dan kreativitas mereka pada kayu hingga menjadi karya seni bernilai tinggi.
Sebanyak 12 peserta dari SMKN 2 Tenggarong ikut berkompetisi dalam lomba yang digelar sejak hari pertama Festival. Para peserta bekerja keras selama tiga hari untuk menghasilkan karya terbaik meski waktu yang tersedia terbatas.
Panitia kegiatan, Bambang Subadi menjelaskan, untuk lomba kriya kayu ini diangkat berdasarkan permintaan panitia Festival Kayu Tuah Himba, dengan tema Kriya Kayu dengan 10 Objek Kemajuan Kebudayaan.
"Unsur yang diangkat banyak terinspirasi dari budaya Dayak. Motif Dayak itu kan didominasi unsur flora. Ada juga unsur anggrek, dan beberapa peserta memasukkan sentuhan modern. Untuk penerapannya bisa menjadi benda terapan, bisa juga karya seni murni. Kebanyakan peserta membuat karya berbentuk pajangan," ujar Bambang pada Kutairaya.com di Museum Kayu Tuah Himba, Sabtu (29/11/2025).
Namun, karena durasi lomba yang hanya tiga hari, sebagian karya belum sepenuhnya selesai. Meski begitu, kualitas karya para peserta tetap mendapat apresiasi tinggi.
Sebagai panitia sekaligus juri, ia menjelaskan, dalam lomba ini, terdapat aspek yang harus dinilai seperti ide dan bentuk gambar, keharmonisan dan komposisi, kerapian pahatan, tingkat kerumitan karya dan finishing.
"Karya anak-anak luar biasa, bagus-bagus. Hanya saja mereka memang perlu lebih banyak latihan. Waktu praktek di sekolah mungkin tidak banyak. Dengan kegiatan seperti ini, mereka jadi terpacu untuk terus belajar dan berlatih," ungkapnya.
Ia berharap, kedepannya kegiatan seperti Festival Museum Kayu Tuah Himba terus diselenggarakan setiap tahun, dan pesertanya bisa berasal dari lebih banyak sekolah maupun masyarakat.
"Pengembangan budaya adalah tanggung jawab kita bersama. Kalau kegiatan seperti ini rutin diadakan, otomatis banyak yang tertarik belajar. Seni budaya kita akan terus diwariskan dan dikembangkan, bukan hanya dilestarikan," tutupnya.
Dihari ketiga, telah diumumkan nama peserta lomba yang berhasil mendapatkan juara, diantaranya Juara 1 ditempati oleh Dani Ramadhan,Juara 2 diduduki oleh Akhmad Akbar Anzavi, dan Juara 3 diisi oleh Farel Alviano. (*zar)