• Senin, 08 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Bangunan SMPN 6 Tenggarong.(Andri wahyudi/kutairaya)


TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Di tengah upaya peningkatan mutu pendidikan, SMP Negeri 6 Tenggarong masih menghadapi kendala serius terkait ketersediaan sarana dan prasarana (Sarpras).

Sejumlah fasilitas penting yang menunjang proses belajar mengajar hingga kini belum terpenuhi, sehingga menjadi perhatian utama pihak sekolah.

Kepala SMPN 6 Tenggarong, James Marpaung mengemukakan, meskipun sekolah telah menerima berbagai dukungan fasilitas dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) maupun dari Kementerian Pendidikan, namun beberapa sarana vital masih belum tersedia.

"Yang paling mendesak adalah laboratorium komputer, laboratorium bahasa, perpustakaan permanen, kantin sehat, dan pagar sekolah. Fasilitas ini sangat dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran," kata James, Jumat (21/11/2025).

Keterbatasan ruang membuat perpustakaan sementara harus disulap dari salah satu ruang kelas.

Kondisi ini, menurut James, tidak ideal karena ruang tersebut memiliki kapasitas terbatas dan tidak memenuhi standar perpustakaan sekolah.

"Kami ingin anak-anak tetap merasakan suasana perpustakaan, jadi ruangan kelas kami ubah sementara. Tetapi tentu ini bukan solusi jangka panjang. Kami berharap ada bantuan pembangunan perpustakaan yang layak," tuturnya.

Ketiadaan kantin di lingkungan sekolah juga menjadi masalah tersendiri.

Murid yang ingin membeli makanan harus keluar dari area sekolah, yang dinilai kurang aman dan tidak sesuai standar sekolah sehat.

"Kami belum memiliki kantin. Anak-anak terpaksa keluar untuk membeli makanan. Ini tentu tidak ideal bagi kenyamanan dan keamanan mereka," ujar James.

SMPN 6 Tenggarong juga belum memiliki laboratorium komputer dan laboratorium bahasa.

Padahal kedua sarana ini sangat penting dalam mendukung pembelajaran berbasis teknologi dan peningkatan kompetensi literasi digital murid.

"Pelajaran berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) sangat penting saat ini, tetapi kami belum memiliki fasilitas laboratorium. Semoga ini bisa menjadi prioritas," ucapnya penuh harap.

Selain fasilitas internal, sekolah juga belum memiliki pagar keliling.

Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pihak sekolah karena berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan kegiatan belajar.

"Pagar sekolah belum ada sama sekali. Ini menyangkut keamanan siswa dan lingkungan sekolah. Kami sangat berharap ini dapat segera dipenuhi," tambahnya.

James mengapresiasi sejumlah bantuan sarana yang telah diterima sekolah, seperti Chromebook, mebeler, papan tulis digital, hingga pembangunan laboratorium IPA dan ruang administrasi yang sedang berlangsung.

SMPN 6 Tenggarong juga telah mendapatkan 2 unit Starlink untuk memperkuat akses internet.

Namun, ia menegaskan, tanpa fasilitas penunjang lainnya, kegiatan sekolah belum dapat berjalan maksimal.

"Kami sangat berterima kasih atas semua bantuan yang sudah diberikan. Tetapi masih ada fasilitas mendasar yang harus segera dipenuhi untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar," tuturnya. (dri)



Pasang Iklan
Top