
Pelantikan Foto Anak Kukar.(Andri wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG,(KutaiRaya.com): Forum Anak Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) resmi dilantik dan menyatakan kesiapan menjalankan berbagai program untuk menyerap aspirasi anak-anak di Kukar, khususnya terkait persoalan yang mereka hadapi dan upaya mencari solusi.
Pelantikan digelar di Ruang Serbaguna SLB Negeri Tenggarong, Sabtu (15/11/2025).
Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar, Hero Suprayetno menjelaskan, pembentukan Forum Anak merupakan langkah untuk mendorong anak-anak terlibat langsung dalam aktivitas yang berkaitan dengan kebutuhan serta kepentingan mereka.
"Forum anak ini dibentuk sebagai upaya memberikan dorongan kepada anak-anak untuk terlibat langsung dalam aktivitas yang berkaitan dengan mereka, mulai dari bagaimana mereka merencanakan kegiatan, berkolaborasi, hingga berpartisipasi dalam pembangunan di Kukar," ujarnya.
Hero berharap Forum Anak dapat menjadi wadah bagi anak-anak untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah dan masyarakat, serta mendapatkan perhatian yang layak sebagai generasi penerus.
"Kami ingin anak-anak dapat menyuarakan aspirasi dan harapan mereka. Mereka bukan hanya penerima hasil pembangunan, tetapi harus turut berperan dan terlibat langsung," tambahnya.
Hero menegaskan dalam berbagai momentum, termasuk peringatan Hari Anak, pemerintah memberikan ruang penuh kepada Forum Anak untuk menyiapkan agenda kegiatan.
Ia juga menyoroti pentingnya memperluas keterlibatan Forum Anak hingga ke tingkat desa dan kecamatan.
"Kami ingin kegiatan anak tidak hanya terpusat di kota. Harapannya ke depan bisa bergerak di desa dan kecamatan. Hari ini kami masuk ke sekolah sebagai bentuk perhatian khusus bagi kelompok rentan, termasuk anak-anak disabilitas," tuturnya.
Menanggapi pembentukan Forum Anak di wilayah kecamatan, Hero memastikan instruksi bupati terkait pembentukan Forum Anak di desa dan kelurahan sudah berjalan.
"Di 20 kecamatan, Forum Anak sudah terbentuk. Selanjutnya kita dorong agar desa dan kelurahan juga membentuk forum yang sama. Anak-anak harus mampu menyuarakan kebutuhan mereka dalam perencanaan pembangunan," ujarnya.
Ia menyoroti tantangan anak-anak di era digital, termasuk tingginya ketergantungan pada gawai yang mengurangi interaksi sosial.
Sehingga DP3A mendorong pemanfaatan Pusat Informasi Sahabat Anak, Ruang Bermain Ramah Anak, serta penyediaan fasilitas edukatif yang telah disebarkan ke Puskesmas, rumah ibadah ramah anak, dan tempat bermain.
Secara struktural, Forum Anak mengikuti tingkatan pemerintah setempat.
Di desa berada di bawah kepala desa, di kecamatan di bawah camat, dan di kabupaten langsung di bawah bupati.
Namun secara administratif dan advokasi, forum ini berada dalam pembinaan DP3A melalui Bidang Pemenuhan Hak Anak.
"Bidang pemenuhan hak anak akan berupaya meningkatkan kapasitas anak, serta mendorong orangtua, dunia usaha dan stakeholder untuk memberikan perhatian terhadap kebutuhan anak," kata Hero.
Ketua Forum Anak Kukar, Zahratul Jannah mengemukakan, setelah pelantikan, forum akan memulai sejumlah program mingguan, bulanan, hingga tahunan.
"Kami diberi ruang untuk berpartisipasi dan merencanakan program sendiri. Kalau ada kegiatan, nanti bisa dibantu dinas-dinas agar memperluas jangkauan Forum Anak Kukar," ucapnya.
Untuk program mingguan, Forum Anak akan turun ke ruang publik, seperti Titik Nol dan Car Free Day (CFD) untuk bersosialisasi dan menjaring aspirasi langsung dari anak-anak.
"Kami ingin bertemu anak-anak, menanyakan kondisi mereka dan mengetahui apa yang mereka butuhkan. Itu menjadi masukan penting bagi kami," tuturnya.
Program bulanan akan fokus pada kegiatan sosialisasi dan peningkatan kapasitas.
Sedangkan program tahunan akan berupa kegiatan skala besar, seperti peringatan Hari Anak. (dri)