
Penari dari sanggar Tari Jue Mawa.(Dok: Sanggar Tari Jue Mawa)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com) : Berdiri pada 15 Juni 2025, Sanggar Tari Jue Mawa sudah menunjukkan eksistensinya di dunia seni tari Kutai Kartanegara (Kukar). Dipimpin oleh Olita Kristia selaku Ketua Sanggar, Jue Mawa lahir dari semangat tiga founder yaitu Olita Kristia, Indah Yulita Sari dan Angeline sabu lepan piran
Ketua Sanggar Tari Jue Mawa Olita Kristia mengungkapkan, sanggar ini bermula dari percakapan ringan dari temannya untuk membuat sanggar tari.
"Awalnya itu cuma chat-chatan saja. Kami punya keinginan bikin sanggar tari sendiri, ngurusin anak-anak yang menari, punya kesibukan baru. Kami juga sebelumnya sempat ikut sanggar lain, tapi keluar karena mungkin tidak sesuai visi misinya dengan kami, " Ujar Olita pada Kutairaya.com di Tenggarong, Jumat (14/11/2025).
Jue Mawa berdiri dengan ciri khas sebagai sanggar yang melestarikan dari tradisi Dayak, terutama Dayak Benuaq. Nama Jue Mawa sendiri diambil dari bahasa Dayak Benuaq.
"Jue berarti burung merak, melambangkan keindahan, kemegahan, keberuntungan, martabat, serta simbol spiritual seperti perlindungan dan kemakmuran. Sedangkan Mawa berarti terang, yang menggambarkan cahaya kehidupan, pertumbuhan, harapan dan pembaruan, " ungkapnya.
Meski kuat dengan unsur Dayak, Jue Mawa membuka diri terhadap keragaman budaya di Kukar. Mereka tidak hanya menampilkan tarian Dayak Benuaq, Dayak Kenyah dan kreasi campuran, tetapi juga mulai garap Tari Jepen sebagai bagian dari karya-karya mereka.
"Kalau hanya Dayak saja kurang luas. Kukar itu kaya akan tradisi, jadi kami ingin merangkul semuanya," imbuhnya.
Saat ini, Sanggar Tari Jue Mawa memiliki 32 anggota dan 13 pengurus. Walaupun baru beberapa bulan terbentuk, ia mengaku banyak tantangan yang harus dihadapi seperti masalah pendanaan.
"Kami mulai benar-benar dari nol. Dari hanya punya lima pasang baju, kami iuran sendiri, tampil di beberapa acara untuk menambah dana, dan akhirnya bisa punya properti tari sendiri," tambahnya.
Selain keuangan, persaingan di dunia tari juga menjadi tantangan tersendiri.
"Kami masih baru, jadi untuk job-job besar belum bisa kami dapat. Tapi kami terus membenahi diri." sebutnya.
Sekretariat sanggar berada di Jalan Mangkuraja 7, Tenggarong, sementara tempat latihan berada di Gedung KNPI Kukar, yang difasilitasi oleh KNPI Kukar.
Walaupun terbilang baru, Jue Mawa sudah banyak tampil di berbagai acara, seperti dua kali tampil di Soe, acara KNPI di Balikpapan, Kukar Festival Budaya Nusantara (KFBN) dan Erau adat Kutai 2025.
"Kami bersyukur sudah cukup banyak jam terbang, tujuan sanggar tari Jue Mawa dari tradisi, lahir kreasi. Kami menjadi tempat anak muda menari, berkarya, dan bangga akan budaya," pungkasnya. (*zar)