
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unikarta Dr. H. Suid Saidi. (Andri wahyudi/kutairaya)
TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Program Beasiswa 1.000 Guru Sarjana yang diluncurkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mendapat apresiasi tinggi dari kalangan akademisi dan tenaga pendidik.
Namun di balik antusiasme tersebut, muncul harapan agar pemerintah memperjelas mekanisme penerimaan beasiswa, terutama terkait kategori penerima antara guru aktif dan calon guru yang masih kuliah.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Dr. H. Suid Saidi menilai program tersebut merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan.
Menurutnya, beasiswa ini telah membantu banyak guru yang belum menempuh pendidikan sarjana (S1).
"Kami sangat mengapresiasi program beasiswa seribu guru ini. Regulasi ini sangat bermanfaat, terutama bagi para guru yang belum S1. Di FKIP Unikarta, ada tiga program studi yang mencetak calon guru, yaitu Teknologi Pendidikan, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PG-PAUD). Program ini tentu meringankan beban mahasiswa maupun orangtua," ujarnya, Rabu (12/11/2025).
Kendati demikian, Suid menekankan pentingnya kejelasan mekanisme penerimaan beasiswa, agar implementasinya tepat sasaran dan tidak menimbulkan kebingungan di lapangan.
"Yang perlu diperjelas adalah apakah beasiswa ini hanya untuk guru yang sudah aktif mengajar namun belum S1, atau juga mencakup mahasiswa calon guru yang masih berstatus honorer. Dua kelompok ini sama-sama membutuhkan dukungan untuk menempuh pendidikan tinggi," tuturnya.
Ia berharap, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar dapat segera memberikan pedoman teknis yang lebih rinci agar pihak kampus maupun mahasiswa dapat memahami persyaratan dan prosedurnya dengan baik.
"Kalau mekanisme ini diperjelas sejak awal, tentu kampus bisa membantu mensosialisasikan dan memastikan mahasiswa yang berhak bisa mendaftar dengan benar. Kami ingin program ini berjalan transparan dan tepat sasaran," tambahnya.
Suid juga menyampaikan tahun ini banyak sumber beasiswa lain yang turut membantu mahasiswa FKIP Unikarta, seperti program Gaspol dari Gubernur Kaltim, beasiswa dari PT Bayan Group, PT MHU hingga Baznas.
Menurutnya, semua program ini menunjukkan kepedulian terhadap peningkatan mutu pendidikan di Kukar.
"Kami berharap bantuan beasiswa, baik dari pemerintah daerah maupun swasta, tidak hanya meringankan beban mahasiswa, tapi juga berdampak pada peningkatan kualitas SDM. Karena tujuan akhirnya adalah memperkuat pembangunan Kukar melalui sektor pendidikan," ucapnya.
Sementara itu, salah satu penerima Beasiswa Kukar Idaman, Weri Tresia, guru honorer di SDN 012 Loa Janan, juga menyoroti pentingnya transparansi dan kejelasan informasi dalam proses penyaluran beasiswa.
"Beasiswa ini sangat membantu kami yang masih honor dan kuliah, tapi kadang pengumumannya agak lambat dan informasinya kurang jelas. Saya sempat harus daftar ulang karena sebelumnya tidak terdata penuh. Harapannya ke depan, prosesnya bisa lebih cepat dan tidak berbelit," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto menjelaskan, program Beasiswa 1.000 Guru Sarjana memang difokuskan bagi tenaga pendidik yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan belum menempuh pendidikan sarjana.
"Sejak awal program ini ditujukan untuk membantu guru yang belum S1 agar dapat melanjutkan kuliah. Dalam 5 tahun terakhir, sebagian besar guru di Dapodik telah menyelesaikan studinya melalui beasiswa ini," tuturnya.
Pujianto menambahkan, tahun ini Disdikbud Kukar menargetkan 541 penerima beasiswa, dengan pembagian 200 untuk PAUD, 80 untuk SD, dan 60 untuk SMP.
Ia memastikan pihaknya akan terus melakukan evaluasi agar pelaksanaan program berjalan transparan dan akuntabel.
"Kami akan terus memperbaiki sistem agar penerima beasiswa dapat diverifikasi dengan lebih baik sehingga tepat sasaran. Masukan dari pihak kampus dan penerima beasiswa sangat kami apresiasi untuk penyempurnaan program ini," ujarnya. (dri)