• Senin, 08 Desember 2025
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur



Disdikbud Kukar saat meninjau SDN 24 Sebulu yang terkena musibah kebakaran.(Dok: Ahmad Nurkhalis)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com): Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bergerak cepat meninjau lokasi kebakaran yang melanda SDN 24 Sebulu, Rabu (5/11/2025).

Kunjungan ini dipimpin langsung Kepala Bidang Pendidikan SD Disdikbud Kukar, Ahmad Nurkhalis, untuk memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan pasca insiden kebakaran tersebut.

Nurkhalis menjelaskan, kunjungan lapangan dilakukan berdasarkan arahan Bupati Kukar dan Kepala Disdikbud.

Pihaknya bersama Koordinator Wilayah (Korwil) Sebulu, kepala sekolah dan para guru segera menyusun strategi pembelajaran agar kegiatan belajar tetap dapat dilaksanakan.

“Pasca musibah ini, kami berupaya agar hak anak-anak untuk belajar tetap terpenuhi. Untuk sementara, kegiatan belajar akan dilakukan dua shift pagi dan siang dengan memanfaatkan empat ruang kelas yang masih layak digunakan,” tuturnya.

Ia menambahkan, Disdikbud Kukar telah mengusulkan agar pembangunan kembali ruang kelas yang terbakar dapat dimasukkan dalam anggaran tahun 2026.

Berdasarkan hasil peninjauan, ada 4 ruang kelas, satu perpustakaan dan satu ruang guru/kepala sekolah yang hangus terbakar.

“Dari pengamatan di lapangan, total ada 6 ruangan yang terbakar. Untuk penyebab pasti kebakaran, kami masih menunggu hasil investigasi resmi dari pihak kepolisian. Namun, dugaan sementara penyebabnya adalah korsleting listrik karena tidak ditemukan sumber api dari luar,” ucap Nurkhalis.

Tim Disdikbud Kukar telah dua kali turun ke lokasi, yaitu pada hari kejadian melalui Kasi Sarpras SD dan kembali esok harinya bersama Kabid SD serta pengurus barang.

Kepala sekolah juga telah disarankan untuk membuat laporan resmi ke kepolisian, serta mendata seluruh kerugian dan aset yang terdampak.

Meski menghadapi keterbatasan fasilitas, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan semangat tinggi.

“Alhamdulillah masih ada beberapa ruang yang bisa digunakan. Untuk sementara, pembelajaran dilaksanakan pagi dan siang secara bergantian,” tutur Nurkhalis.

Ia menekankan, pentingnya kewaspadaan seluruh satuan pendidikan terhadap potensi bencana.

“Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana, baik kebakaran maupun banjir. Kami juga berharap para guru, kepala sekolah, dan masyarakat sekitar saling mendukung agar proses pembelajaran tetap berjalan maksimal, meski dengan keterbatasan,” ucapnya.

Disdikbud Kukar menyampaikan komitmennya untuk segera memulihkan fasilitas pendidikan SDN 24 Sebulu melalui program pembangunan tahun 2026, agar aktivitas belajar mengajar dapat kembali normal sepenuhnya. (Dri)



Pasang Iklan
Top